Pages

Selasa, 31 Januari 2017

Andy Claver Part 5: Early War



Ketika Frank menawan Monster serigala yang dilawannya tadi, itu kesempatan bagus untuk kami menyelamatkan diri. Aku, Claudio dan Raura berlari serentak kearah Frank. Monster-Monster serigala berbulu coklat di depan kami berbaris berjejer seperti sepasukan tentara yang siap menyerang. Mereka memasang wajah seram dan kuku yang direnggangkan. Menatap kami penuh kebencian. Bila saja pemimpin mereka tidak Frank kalahkan, pasti saat ini mereka sudah menyerang kami secara membabi buta. Frank mencekik leher serigala putih yang sudah tidak berdaya itu. Seluruh tubuhnya penuh darah, kulitnya koyak dan wajahnya sudah sedikit hancur. Giginya juga sudah banyak yang patah. Sementara Frank, tidak terlihat sedikitpun luka di tubuhnya. Aku yakin Frank menghajarnya habis-habisan. Frank saat ini sudah seperti beruang raksasa dengan otot yang besar dan kuat.
"Hey, perintahkan makhluk-makhluk kotor itu untuk mundur!" perintah Frank pada serigala putih begitu melihat serigala-serigala berbulu coklat di depan kami maju perlahan dan bersiap menyerang.
"Percuma," kata serigala putih itu dengan sisa tenaganya.
"Hey, apa maksudmu?!" bentak Frank seraya memamerkan taring-taringnya.
"Kau sudah mengalahkanku. Sekarang mereka menganggapmu sebagai pemimpin mereka. Begitulah ritual di ras kami. Ras Werewolf."
Sambung serigala putih itu. Aku baru tau kalau Werewolf benar-benar ada, kukira hanya di film-film.
Serigala-serigala coklat di depan kami berjalan maju ke arah kami, tepatnya menuju Frank. Mereka tidak memperdulikan ketika Frank akan membunuh si serigala putih. Ketika mereka sudah semakin dekat, kira-kira sepuluh meter dari kami. Jumlah mereka kuhitung ada 34. Mereka kemudian berlutut dengan lengan kanan yang ditekan keperut. Mereka berlutut pada Frank.
"Kami siap menyerahkan seluruh nyawa kami demi kau pemimpin baru kami." ucap salah satu dari serigala berbulu coklat itu. Ternyata si serigala putih tidak bergurau. Frank terlihat bingung, lalu tersenyum. Dia sepertinya bangga menjadi pemimpin baru dari mesin-mesin pembunuh itu.
"Terimakasih Creek, karna telah memimpin kami sebelumnya. Kau membuat kami menjadi lebih kuat, padahal dulu kelompok kita selalu dikucilkan dan dianggap remeh oleh kelompok Werewolf lain." kembali si serigala berbulu coklat tadi berbicara. Dia adalah serigala yang paling besar ukurannya. Mata kirinya sepertinya buta dan terdapat bekas luka yang sangat besar.
Frank lalu melepaskan si serigala putih. Serigala itu tersungkur ke tanah karna begitu lemasnya hingga dia tidak mampu berdiri.
"Kalian pergilah secepatnya dari sini. Kota kalian ini sudah dikepung bukan hanya oleh kami saja, tapi oleh para Gigantors juga. Karna di tempat ini terdapat begitu banyak anak-anak yang memiliki kemampuan spesial," serigala putih itu berkata.
"Kep, bawa mereka pergi dari sini. Itu sudah tugasmu untuk melindungi pemimpin sebagai wakil pemimpin." si serigala putih memerintah kepada serigala coklat bertubuh paling besar.
"Lalu kau, Creek, kau bagaimana?"
"Tinggalkan saja aku disini. Cepatlah kalian pergi!"
"Hohoho... Tidak Creek, Werewolf tidak pernah meninggalkan teman." Serigala coklat bertubuh paling besar mencoba membantu serigala putih yang bernama Creek untuk berdiri.
"Pemimpin baru kami, aku harap kau tidak keberatan kami membawa teman kami ini. Dia sangat berperan besar bagi kami semua." Frank menyilangkan lengan ke dada, lalu tersenyum.
"Dia bukan teman kalian. Dia masih pemimpin kalian. Aku tidak ingin menjadi pemimpin bagi siapapun apalagi kelompok besar dan kuat seperti kalian." Para serigala terkejut mendengar ucapan Frank.
"Tapi, itu adalah Tradisi kami." Kep, serigala coklat bertubuh besar berkata dengan suara yang sangat besar.
"Aku tidak suka mengikut aturan, apalagi tradisi. Menurutku itu bodoh. Hehehe.." balas Frank. Kep melihat kearah Creek, lalu mengangguk pelan. Creek hanya membuang muka.
"Terimakasih, kami semua berhutang padamu. Sekarang, kami akan membawa kalian semua pergi dari sini. Kota kalian ini sudah tidak aman lagi." Kep berkata sambil memopong Creek dibahunya yang sangat luas dan kuat.
"Tunggu, kalian bilang ada Gigantors disini? kalau iya, itu benar-benar gawat. Kita memang harus segera pergi dari sini." Ucap Claudio.
"Apa itu Gigantors? aku akan menghajar mereka semua." Ucap Frank seraya berakting seperti petinju.
"Jangan sok hebat bocah. Mereka adalah para Raksasa yang sangat kuat, beberapa diantara mereka juga ada yang memiliki kemampuan mistis." Claudio menerangkan sambil menunjuk-nunjuk dada Frank. Frank lalu marah dan mereka bertengkar seperti anak kecil.
"Dia benar. Tidak ada yang berani macam-macam dengan mereka. Bahkan kami pun takut, kami hanya sembunyi ketika melihat mereka. Mereka jauh, sangat jauh lebih kuat daripada kami." kata Kep.
Kemudian para serigala itu pun bersedia membantu kami untuk pergi dari kota ini. Frank dan Raura seolah-olah lupa dengan ayah. Tunggu, lalu bagaimana dengan Ron dan Clara, mereka berdua adalah sahabatku...

1 komentar:

  1. Andy sampai hampir lupa sama sahabatnya. Apa mungkin mereka juga mempunyai kekuatan spesial?

    BalasHapus

Disqus Shortname

Comments system