Pages

Selasa, 31 Januari 2017

Andy Claver Part 4: Werewolf Clan



Monster serigala itu berlari untuk menyerang kami, aku sangat ketakutan. Monster itu memanjangkan kukunya yang sangat tajam. Dia mengaum, persis seperti singa yang marah walaupun dia adalah serigala.
"Sial. Hey, kalian berdua bantu aku dari belakang atau kita akan mati!" Claudio membaca mantra-mantra. Bibir kayunya bergerak dengan sangat cepat sementara tangan kanannya memegang erat salib yang dilepas dari lehernya. Tak lama keluar cahaya-cahaya kemerahan yang mengelilingi tubuh Claudio. Tubuhnya mengeluarkan bunyi seperti kayu yang patah, "Tak", "Krak", Claudio bergemetar. Perlahan-lahan tubuhnya membesar secara ajaib, seperti pohon yang tumbuh dengan sangat cepat. Kini tubuh Claudio sangat besar dan kuat. Pernah melihat Brock lesnar, pemain Smackdown? tubuhnya dua kali lebih besar daripada dia. Serigala itu melompat kearah kami dengan cakar tajamnya. Claudio menahannya, dipegangnya tangan berotot Monster itu dengan tangan kanannya sementara tangan kiri Claudio memukuli wajah Monster itu. Satu pukulan. Dua. Lima. Monster itu seperti tidak merasakan apapun, wajahnya berubah menjadi semakin ganas. Digigitnya bahu Claudio yang keras itu hingga retak. Kemudian membantingnya ke lantai hingga lantai itu hancur. Claudio melihat kearah kami sementara Monster itu terus mencabik-cabiknya, bila saja dia manusia pasti sudah hancur daritadi. Tapi untungnya tubuhnya terbuat dari kayu yang sangat keras,
"Demi Tuhan Yesus, Tuhan Allah, Tuhan segala Tuhan. Kalian mau hanya diam saja? aku tidak merasakan sakit, aku juga bisa dihidupkan kembali bila tubuhku hancur. Apa kalian memiliki banyak nyawa? cepat hajar Monster ini dasar bodoh!!" Claudio berteriak seraya mencoba menghalau Monster itu untuk terus menghajarnya.
Frank lalu terlihat sedang sangat fokus, dia menggenggam kedua tangannya. Wajahnya memerah, dan gigi-giginya perlahan membesar dan menjadi sangat tajam. Kedua tangannya juga semakin besar, berotot, anehnya juga terlihat banyak bulu yang keluar dari seluruh tubuhnya. Frank berteriak keras hingga hampir membuat gendang telingaku hancur. Teriakannya berubah menjadi auman. Bulu-bulu berwarna kecoklatan kini sudah memenuhi tubuhnya. Wajahnya berubah bentuk menjadi seperti beruang, dan tubuhnya bertambah besar menjadi 3 kali lipat juga sangat berotot. Kurasa tinggi Frank, maksudku makhluk hampir mencapai jarak 3 meter. Frank mengamuk, dipukulnya dinding disampingnya hingga hancur kemudian mengaum pada Monster serigala itu seperti menantangnya untuk bertarung. Serigala itu lalu melepas Claudio, di miringkannya lehernya hingga membuat bunyi gemeletak.
"Andy, pergi cari Raura, aku tidak mencium bau Raura di kamarnya. Di rumah ini juga tidak. Cari keluar," Ucap Frank tanpa melihatku, dia masih terus fokus pada serigala itu. Suara Frank kini sangat berubah, menjadi seperti suara auman singa. Frank memberi aba-aba pada Claudio agar menemaniku, Claudio pun mengangguk. Dia berdiri lalu berjalan ke arahku, Monster serigala itu sama sekali tidak mencoba untuk menghentikan Claudio.
"Ayo Andy, kita cari Raura." tangan Claudio yang kini sudah sebesar beton menarik bahu kecilku.
"Aku akan menyusul kalian." setelah berkata begitu, Frank berlari kearah serigala itu, serigala itu juga tidak mau mengalah. Dia melompat kearah Frank dengan cakarnya. Claudio terus menarik bahuku, padahal aku ingin sekali melihat pertarungan mereka. Namun dapat kulihat dari kejauhan Frank membanting-banting makhluk itu ke lantai seperti membanting sebuah bantal. Lantai rumah kami pun hancur rata dengan tanah karna pertarungan mereka. Serigala itu mencoba mencakar wajah Frank namun Frank memukulnya lebih cepat hingga serigala itu terpental menembus dinding kamar Raura. Frank pun masuk ke kamar itu hingga aku tidak dapat melihat pertarungan mereka lagi. Yang ada hanyalah suara auman dari kedua hewan buas yang bertarung.
Setelah sampai keluar kami pun dibuat tercengang karna bukan hanya rumah kami yang hancur tapi rumah tetangga-tetangga kami juga. Sepertinya diserang Monster yang sama seperti serigala tadi.
"Sudah kuduga dia tidak sendiri. Mereka adalah Werewolf, salah satu ras Siluman yang paling kuat dan ganas. Jumlah mereka sangat banyak." Claudio melihat ke arahku,
"Siluman-siluman seperti ini hanya memiliki satu tujuan, yaitu mengambil kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh anak sepertimu, seperti keluarga Claver. Ada ratusan diluar sana. Sekarang ayo kita cari kakakmu, aku dapat merasakan auranya." Claudio berlari dengan sangat cepat. Bila dengan tubuhnya yang kecil dia dapat berlari dengan sangat cepat, maka sekarang kecepatanny bertambah. Aku tidak dapat menyusulnya. Claudio melihat kebelakang dan menggelengkan kepala karna melihatku berlari seperti siput. Dia menggendongku di pundaknya. Aku merangkul leher Claudio dengan kedua tanganku. Pundak kayu Claudio hancur sebagian karna diserang serigala tadi.
"Dimana Raura Claudio?" tanyaku pada Claudio yang terlihat seperti sedang mengendus-endus sesuatu. Dia berhenti sejenak lalu kembali berlari. Ketika kami sampai di persimpangan jalan kami berhenti sejenak karna melihat ada begitu banyak mayat manusia yang mati dengan sangat mengenaskan. Aku sangat terkejut, khawatir. Kenapa Claudio berhenti disini? jangan-jangan Raura ada diantara tumpukan mayat itu.
"Hey, ada apa?!" tanyaku tak sabar pada Claudio. Claudio hanya diam. Matanya melihat kesegala arah, dia mencari sesuatu.
"Bau Raura berhenti disini. Aku juga diberi kemampuan untuk mengendus bau oleh kakekmu." jawab Claudio sambil terus mencari-cari sesuatu. Dia pasti mencari Raura.
"Jangan bercanda!" aku membentak Claudio. Tapi tentu saja, dia tidak bercanda. Aku menjadi semakin khawatir dan sedih.
"Andy?" terdengar suara seseorang yang sangat kukenal. Itu suara Raura. Tapi dimana dia? Claudio juga mendengarnya. Tapi tetap tak dapat mengetahui dimana Raura.
"Hey Raura itu kau? kau dimana?" aku melihat sekeliling.
"Aku disini." Tepat didepanku Raura menunjukan dirinya. Dia seperti muncul dari bayangan. Dia terlihat seperti transparan.
"Hahaha.. Ternyata kemampuanmu adalah menjadi transparan ya." Claudio tersenyum pada Raura sembari menyilangkan lengan kedada. Raura terlihat bingung. Dia lalu berjalan mendekatiku.
"Andy apa ini mimpi buruk? ada apa ini? tadi ada serigala yang bisa berbicara menerobos kamarku dan mengancamku agar mengikutinya. Ketika sampai disini, sudah ada banyak orang yang berkumpul. Lalu dia dan teman-teman serigala lainnya membunuh mereka satu persatu. Bila aku tidak membuat tubuhku tidak terlihat mungkin aku sudah mati sekarang! ada apa ini? dan siapa monster disampingmu itu?!" Raura berbicara tanpa henti dengan ekspresi wajah sangat ketakutan dan juga shock. Aku berusaha menenangkannya, kemudian dia menangis sambil memelukku.
"Serigala-serigala itu sedang mencari anak yang memiliki kemampuan istimewa disini. Mereka mengumpulkan semua anak dan mencari yang memiliki kemampuan istimewa. Yang dibantai ini," Claudio menunjuk kearah tumpukan mayat disekitar kami.
"mereka adalah anak-anak malang yang mereka duga memiliki kemampuan istimewa. Aku yakin keluarga mereka dibunuh juga."
"Dia benar Raura. Dia adalah boneka kakek yang ditugaskan untuk melindungi kita. Kita sedang tidak aman, Frank sedang melawan salah satu dari serigala itu." kucoba menjelaskan dengan pelan pada Raura agar dia tidak semakin takut.
"Hey kawan-kawan, bukan bermaksud untuk mengganggu perbincangan tapi..." Claudio melihat sekeliling dengan mulut mengangap dan mata tidak berkedip. Serigala-serigala itu ada disekeliling kami. Berjarak sekitar 50 meter dari kami, dan terus mengawasi kami. Mata mereka berkilat dibalik kegelapan malam. Yang membedakan serigala-serigala yang mengepung kami dengan serigala yang ada dirumah kami tadi adalah warna bulu mereka. Serigala yang mengepung kami memiliki bulu berwarna hitam kecoklatan.
"Aku lupa memberitahumu kalau, serigala yang berwarna putih biasanya adalah pemimpin Ras, sedangkan yang berwarna coklat adalah pengikut biasa. Sedangkan yang berwarna merah adalah Raja mereka. Kita bersyukur yang berwarna merah tidak ada disini." Claudio menerangkan sambil mengambil ancang-ancang menyerang,
"berlindung di belakangku." ucap Claudio. Serigala-serigala itu mulai mendekat. Mereka berlari seraya mengacungkan cakar mereka. Sial, kami akan mati. Mereka semakin dekat. Raura terlihat pasrah, dia belum juga membuat tubuhnya menjadi transparan.
"Hei tunggu!" tiba-tiba terdengar suara yang sangat besar dari belakang kami. Itu adalah Frank! dia datang sambil menyeret serigala yang berwarna putih tadi. Serigala itu terlihat pingsan dan terluka parah.
"Kalian bergerak sedikit saja. Akan kuhancurkan kepala teman kalian ini!" ucap Frank. Syukurlah dia ada...

1 komentar:

  1. Sepertinya keturunan claver itu sejenis vampire mungkin ya. Ya karena buktinya yang mengejarnya adalah dari ras serigala.

    BalasHapus

Disqus Shortname

Comments system