Pages

Sabtu, 19 November 2016

Mengenal Biksu Tong Sam Cong


Image result for Tong Sam Cong

Guys, kalian masih ingat kisah Journey to The West, atau Saiyuki, atau Monkey King? Kisah pendeta yang pergi ke India untuk mengambil kitab suci, dengan ditemani oleh ketiga muridnya yang siluman, plus kuda putih penjelmaan pangeran naga. Pasti pernah dong nonton serialnya pas kita bocah dulu. Hehe.. Saking populernya, bahkan sempat beredar pula hoax yang diedarkan oknum tertentu yang mengait-ngaitkan sosok biksu ini sebagai seorang muslim (dan sebagaimana hoax lain, dengan mudahnya disebarkan blog-blog lain). Siapa sebenarnya sosok biksu ini?

     Tong Sam Cong atau Tang Sanzang (Sam Cong = Sanzang = Tripitaka) adalah biksu yang menjadi tokoh dalam novel Journey To The West, yang muncul di abad ke-16 di era dinasti Ming, dan konon ditulis oleh Wu Cheng'en. Novel ini berisi kombinasi antara kepercayaan tradisional dan mitos bangsa China, Buddhisme dan juga Taoisme. Novel ini sendiri adalah hasil adaptasi (dengan tambahan bumbu mitos, legenda dan elemen tambahan lain dari pengarang) dari buku Great Tang Records on the Western Regions, yang merupakan catatan perjalanan dari biksu Xuanzang.

     Xuangzang (602 - 664 M) sendiri adalah seorang biksu yang hidup di era awal dinasti Tang. Prihatin oleh minimnya terjemahan kitab suci agama Buddha di masa itu, Xuangzang memutuskan untuk membawa pulang kitab suci Tripitaka dari India. ia pun melakukan perjalanan meninggalkan Chang'an di tahun 629, dan meninggalkan China secara diam-diam (karena adanya larangan bepergian keluar negeri di masa itu, berbeda jauh dengan versi novel dimana ia diberi izin oleh kaisar) dengan bantuan bangsa tartar.

     Ia mencapai India setahun kemudian, dan selama 13 tahun ia mengunjungi berbagai tempat suci Buddhisme di India, juga mengunjungi Universitas Nalanda, sebelum akhirnya memutuskan meninggalkan India. Sadar dirinya melanggar  larangan bepergian keluar negeri, ia pun menulis surat untuk Kaisar Taizong dan menjelaskan apa yang ia dapatkan dari perjalanannya. Setelahnya, ia tak hanya disambut hangat oleh kaisar Taizong, namun juga mendukung misinya untuk menerjemahkan kitab-kitab suci yang ia bawa. Ia juga menuliskan catatan perjalanannya, termasuk kondisi sosial-politik, geografi, ekonomi, bahasa, sejarah dan budaya tempat-tempat yang dikunjunginya dalam buku Great Tang Records on the Western Regions. Buku itulah yang ratusan tahun kemudian diadaptasi menjadi novel yang banyak kita ketahui.

1 komentar:

  1. Butuh penghasilan lebih? yuk bergabung bersama kami di :
    Sanadomino
    ~ Bandar Poker
    ~ BandarQ
    ~ Poker
    ~ Domino
    ~ Capsa Online
    ~ AduQ
    ~Sakong
    Minimal deposit hanya Rp 20.000
    Bonus-Bonus Menarik Yang DI Berikan SanaDomino :
    * Bonus Refferal 20% Seumur Hidup
    *Bonus Casback 0,3/0,5%
    Ayo buruan daftar kan diri anda sekarang juga
    Silahkan Klik link di Bawah Untuk Mendaftar :
    http://www.sanadomino.com/Register.aspx?ref=lisalu88
    Untuk Info Keterangan Lebih Lanjut Silakan Hub :
    Cs sanadomino
    BBM : D86E8C7A 24 Jam Online
    Layanan Tercepat, Proses Deposit & Withdraw Tercepat !!!
    Kami Memprioritaskan Kenyamanan Member.
    dewa poker

    BalasHapus

Disqus Shortname

Comments system