Pages

Sabtu, 17 September 2016

Uji Nyali Part 3: Terbawa Ke Masa Lalu


3. Terbawa Ke Masa Lalu

Lia kemudian memelukku karna begitu takutnya. Dipeluk oleh gadis secantik Lia, siapa yang tidak senang? bahkan aku juga begitu senang sekarang tapi ini bukan waktu yang tepat untuk itu apalagi berpikiran macam-macam, karna kerumunan hantu itu semakin ramai sekarang. Mereka semua adalah hantu para murid, tidak ada satupun guru, hanya murid. Hantu-hantu murid yang sangat menyeramkan. Kemana teman kami yang lainnya? aku sangat berharap mereka datang sekarang, apalagi si idiot Juno. Aku sangat merindukan tawanya. Hantu-hantu itu saling berbisik satu sama lain, mereka melihat aku dan Lia dengan mata mereka yang sudah dikerubungi cacing. Salah satu dari hantu itu menggaruk kepalanya, hingga menjatuhkan puluhan cacing dari kepalanya itu.
Beberapa saat kemudian mereka mendekati kami, mereka semua. Lia sudah sangat ketakutan, dapat kulihat kalau wajahnya sudah sepucat mayat. Tangannya menggenggam tanganku. Tangannya begitu dingin, padahal sudah sering kami diteror seperti ini oleh para hantu tapi kenapa dia begitu ketakutan? melihat hantu-hantu itu semakin dekat Lia pun pingsan. Dia rubuh kelantai tanpa sempat kutangkap. Sial Lia, kenapa kau pingsan disaat seperti ini. Sekarang tinggal aku yang harus menghadapi hantu-hantu ini. Sial, wajah mereka ternyata lebih mengerikan ketika dilihat dari dekat.
"Apa yang kalian inginkan?!" Teriakku. Mereka kembali berbisik satu sama lain. Dapat kudengar mereka berbicara bahasa asing. Mungkin bahasa jepang. Aku tahu karna aku juga sering menonton Anime.
Aku terkejut ketika salah satu dari hantu itu menunjuk dengan tegas kearahku. Kenapa dia menunjukku?
Hantu itu lalu mendekatiku, dia melayang karna kedua kakinya putus dan mengeluarkan banyak darah. Aku melangkah mundur, namun dia terus berusaha mendekat. Kini jaraknya hanya satu meter didepanku. Wajahnya tinggal tengkorak yang dipenuhi belatung, rambutnya memutih. Badannya penuh darah dan juga dikerubungi banyak cacing. Apa yang terjadi dengan hantu-hantu ini? kenapa mereka semua dipenuhi cacing?
Hantu itu melayangkan tangannya secara perlahan padaku. Tangan itu kemudian menyentuh keningku. Dapat kurasakan betapa dingin dan baunya tangan itu, bau busuk yang sangat menyengat.
Tiba-tiba tempat ini berubah seketika. Dinding yang tadinya retak kini bagus seperti baru, jendela juga tidak ada lagi yang pecah. Aku seperti terbawa ke masa lalu. Sementara hantu-hantu itu, mereka semua menghilang. Lia juga tidak ada. Dimana aku?
Tak lama kemudian suara bel sekolah berbunyi dengan sangat keras, lalu keluarlah murid-murid yang masih sangat kecil berhamburan dari masing-masing kelas. Anehnya gerakan mereka sangat lambat, tidak seperti manusia normal. Mereka juga tidak dapat melihatku, bahkan mereka menembusku ketika mereka melewatiku!
Wajah mereka sangat ceria, saling bercanda-gurau dengan teman mereka. Aku yakin betul mereka semua adalah anak-anak orang jepang, karna kulit mereka putih dan mata mereka juga sipit. Dari ujung ruangan kulihat ada seorang anak yang berjalan seorang diri. Tunggu dulu, aku kenal anak itu. Dia adalah hantu yang menyerangku ketika dihalaman sekolah.
Aku lalu mencoba mengikutinya karna dia terlihat sangat mencurigakan. Tak lama kemudian ada seeorang wanita dewasa yang mengikutinya dari belakang. Wajahnya begitu menyeramkan. Keriput, kejam, dan dia seperti merencanakan sesuatu. Dia dan anak itu lalu pergi seperti terburu-buru kesuatu tempat. Aku terus mengikuti mereka. Kami naik sampai lantai ketiga, memasuki sebuah ruangan. Ketika diruangan itu, si wanita tua terlihat seperti sedang memberitahu sesuatu pada anak muridnya itu, si anak mengangguk-angguk. Aku tidak tahu apa yang mereja bicarakan tapi sepertinya sangat serius.
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan dari pintu, wanita tua itu tersenyum lalu membukanya. Sekitar 20 orang pria dewasa masuk dengan membawa senjata tajam ditangan mereka. Aku tahu semua orang pria itu adalah orang Indonesia, tapi kenapa mereka membawa senjata tajam disekolah?
"Itu ada satu orang jepang." Salah satu dari pria itu menunjuk anak tadi. Dia mendekati anak itu dengan menghunuskan parangnya. Si wanita tua berusaha menghalangi namun dia ditolak hingga terjungkal kebelakang. Pria itu kemudian membacok anak itu tepat didada. Aku terkejut bukan main, hampir saja aku pingsan karna melihat ada orang dibunuh secara langsung. Si wanita tua berteriak dan memarahi pria tersebut, tapi sepertinya pria itu tidak perduli. Kemudian semua pria yang membawa senjata tajam itu keluar dengan wajah beringas. Masing-masing mereka saling menyemangati. Mereka bersorak, berteriak, lalu berlari dengan senjata tajam yang dihunuskan. Kemudian mereka berpencar kesegala arah. Aku melihat ada seorang anak kecil yang tidak sengaja berpapasan dengan beberapa diantara para pria itu kemudian mereka membantainya dengan beringas. Kenapa ini? kenapa mereka membantai murid-murid itu?

0 komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system