Pages

Sabtu, 02 Juli 2016

Merkhanoes Vs Miracle Boy (Part 2)






NB: kalian harus membaca PART 1 terlebih dahulu untuk mengetahui cerita ini.

Karmek atau Miracle Boy terus mengikuti arah terbangnya Merkhanoes, bahkan sampai berpuluh-puluh meter. Kecepatan terbang Merkhanoes setara dengan kecepatan 4 mesin pesawat terbang, sedangkan kecepatan berlari Karmek seperti seratus cheetah. Merkhanoes sebenarnya sudah lama mengetahui kalau dia sedang dibuntuti oleh seseorang, seseorang yang sudah dia kenal, seseorang yang dulu pernah hampir dibunuhnya karna telah menyakiti adiknya. Merkhanoes pun turun ke sebuah kota, ketika dia mendarat, tanah pun langsung retak hancur dan membuat gempar hebat walaupun hanya sesaat. Tentu saja orang-orang menjadi panik ketakutan, belum pernah mereka melihat makhluk sebesar dan sangat mengerikan seperti Merkhanoes. Baru beberapa detik Merkhanoes ada disitu, keadaan kota yang tadinya sejuk dingin karna cuaca mendung langsung berubah total menjadi sangat panas dan merah, kota ini seperti terbakar neraka saja. Merkhanoes tertawa, tawanya membuat gedung bergetar, mobil-mobil yang lalu-lalang dijalanan langsung kocar-kacir, mirip seperti barisan semut yang terkena cipratan air. Sementara orang-orang menjadi pucat ketakutan, bahkan banyak yang pingsan. Merkhanoes kemudian mendekati seorang ibu yang menggendong anak kecil, dia merampas anak kecil itu dan membakar si ibu, ibu muda itupun hancur menjadi debu dalam sekejap mata. Sementara anak kecil yang masih balita berada dalam genggamannya, Merkhanoes ingin menyantap anak itu, tentu saja tidak ada yang berani menolong karna setiap orang sudah berlari entah kemana menyelamatkan diri. Ketika Merkhanoes akan memasukan anak itu kemulutnya, tiba-tiba datang seseorang menyelamatkan anak itu, merebutnya dari tangan Merkhanoes dan membawanya ketempat yang aman. Merkhanoes pun geram, di depannya terlihat Miracle Boy menatapnya dengan dingin.
"Iblis jelek keparat, tidak akan kubiarkan kau merusak negara ini, negara ini lah yang telah melindungiku selama berpuluh-puluh tahun." Karmek lalu maju dengan kecepatan yang tidak dapat dilihat mata manusia, sebuah pukulan keras mendarat di wajah Merkhanoes. Tapi pukulan itu sama sekali tidak berarti apa-apa bagi Merkhanoes, rasanya seperti terkena hembusan angin. Merkhanoes tertawa geli, Iblis merah ini lalu memukul Karmek, tidak dengan seluruh tenaganya, hanya sedikit saja tenaga yang dikeluarkan, namun Karmek sudah terpental hingga ratusan meter, kemudian menabrak gedung hingga gedung itu hancur. Karmek muntah darah, dia tahu betul kalau dia sama sekali bukan tandingan Merkhanoes, namun dia ingin melindungi negara ini, Indonesia. Karmek lalu berdiri, karna dia memiliki kekuatan teleportasi, dia dengan cepat berada dibelakang Merkhanoes dan mengeluarkan sekumpulan cahaya yang mirip puluhan anak panah untuk menyerang Merkhanoes, tapi sial sekali Merkhanoes dapat menjatuhkan anak panah yang terbuat dari cahaya itu hanya dengan satu lambaian tangannya. Merkhanoes dengan sangat cepat mendekati Karmek lalu mencekiknya, tubuh mereka bagaikan raksasa dengan kurcaci bila disandingkan. Karmek tidak cukup kuat untuk melepaskan cekikan itu walaupun dia sudah berusaha dengan keras. "Aku bisa saja mematahkan lehermu seperti mematahkan lidi, namun akan kubuat kau menderita terlebih dahulu." Suara Merkhanoes lebih mirip halilintar. Merkhanoes lalu membanting Karmek berulang kali ketanah, hingga tanah itu hancur dan berlubang besar, sedangkan Karmek yang sudah lemah akhirnya mengeluarkan banyak darah dari kepala dan tubuhnya. Merkhanoes membanting untuk yang terakhir kali, kemudian menginjak tubuh Karmek, sedangkan tangannya sudah mengumpulkan bola api, bola api itu dapat menghancurkan kota ini hanya dalam sekejap. Merkhanoes tertawa, tawa iblis, ketika dia hampir melemparkan bola api itu, tiba-tiba terjadi gempar besar dan sebuah pukulan dari sesosok makhluk besar bersisik menyerang Merkhanoes hingga mencelat beberapa meter, sosok itu ternyata adalah The Tooth, monster ikan yang beberapa bulan lalu membuat gempar rakyat Amerika karna telah membunuh beberapa orang kemudian menghilang entah kemana. Namun makhluk ini tidak sendiri, dia datang bersama tuannya, Basnakh. Basnakh lalu merangkul tangan Karmek dan membantunya berdiri, "Apa kabar manusia lemah, lama tidak bertemu." katanya.

~Bersambung

2 komentar:

Disqus Shortname

Comments system