Pages

Selasa, 31 Januari 2017

Andy Claver Part 1: I'm "Normal"



Ketika aku kecil, Kakekku mengatakan kalau diriku ini istimewa. Aku berbeda dari anak-anak lain. Dia bilang, aku adalah salah satu dari sekian anak yang diberi berkah, atau anugerah dari Tuhan. Ketika aku kecil aku tidak percaya dengan apa yang diucapkannya. Karna selain sedikit gila, dia juga sangat aneh. Orangtua yang berumur sekitar 70 tahunan itu hobi mengoleksi tulang belulang dari hewan-hewan yang sudah mati lalu dipajang dirumahnya. Kakekku itu, memiliki banyak sekali buku-buku Mantra. "Untuk mengusir Iblis nak, dan mrnghidupkan yang mustahil untuk dihidupkan." Katanya ketika aku bertanya untuk apa buku-buku aneh itu. Aku juga pernah memergokinya berbicara dengan pohon, kalian pasti mengira dia gila. Tapi, aku berani sumpah pohon itu bergerak sendiri, seperti hidup. Kakekku itu terlalu aneh, mungkin itu sebabnya nenek meninggalkannya. Yap, nenekku sudah mati, mungkin karna sudah tidak sanggup dengan kegilaan kakekku itu.
Kakekku kini tinggal menyendiri disebuah perkampungan kecil, dan rumahnya berada ditengah-tengah hutan rawa. Anaknya, maksudku ayah kami sudah berjuta-juta kali membujuknya agar tinggal bersama kami dikota namun dia selalu menolak. Katanya dia akan cepat mati kalau berada dikota. Ayah kami adalah anak satu-satunya dari Kakek. Mungkin diantara semua keturunan Claver, ayah adalah yang paling normal. Kata kakek, ayah tidak memiliki kemampuan ajaib dan gaib seperti keturunan Claver lainnya. Ayah kami bekerja disebuah perusahaan besar, itu sebabnya kami hidup dalam keadaan yang serba ada. Ayah bisa saja sebulan sekali mengirim setumpuk uang pada kakek sebulan sekali, tapi.. Kau tau, kakekku itu adalah manusia paling keras kepala di dunia ini. Dia mendapat uang dengan cara menjual hasil kebunnya. Oh iya, kakekku juga adalah seorang pembuat boneka kayu. Dia sangat ahli membuat boneka-boneka kayu yang sangat bagus... Dan menyeramkan. Dia memberiku satu ketika tahun lalu berkunjung kerumahnya. Boneka kayu yang lumayan besar, boneka itu pasti mahal kalau dijual.
Jujur saja, aku tidak suka ke rawa kakek. Disana pengap, banyak nyamuk, dan membosankan. Satu-satunya hiburan disana adalah.. Tidak ada.
Tapi bagaimanapun aku adalah cucu kesayangannya. Dia bilang kemampuan Claver ku istimewa. Umurku sekarang sudah 17 tahun dan aku tahu dia hanya berbohong, sebab aku tidak pernah mengalami kejadian-kejadian aneh, atau peristiwa menakjubkan seumur hidupku. Yeah, dia memang gila. Tapi sayangnya beberapa hari lagi aku akan kembali berkunjung kerumah kakek atas desakan ayah, katanya kakek kesepian disana. Lagipula aku memang sedang berlibur panjang dari sekolah... Dan kabar baiknya, kedua kakakku juga akan ikut. Jadi aku tidak menderita sendirian. Kedua kakakku juga harus ikut mengalami hari-hari paling membosankan dalam hidup mereka. Hahaha.
Kakakku yang paling besar adalah Raura Claver, 22 tahun, pengangguran yang sangat pemalas. Rambutnya yang hitam diubah menjadi merah olehnya. Raura memang cantik, aku akui itu walau aku membencinya. Dia selalu mengerjaiku dari dulu sampai sekarang. Dia adalah wanita yang paling menjengkelkan dengan suaranya yang besar dan tidak pernah berhenti berbicara itu. Kerjaannya hanya melihat layar Gadget-nya sambil tiduran diranjangnya seperti Puteri Istana. Ayah sudah sering membujuknya untuk ikut bekerja di Kantor, untuk mencari pengalaman tapi Raura selalu menolak, "Ayah, ada waktunya. Bukan sekarang. Aku masih terlalu muda." alasan-alasan seperti itulah yang selalu keluar dari mulutnya.
Kakek bilang, Raura juga memiliki kemampuan keturunan keluarga Claver, tapi tidak terlalu menarik. Sejujurnya, aku tidak faham dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan kakek, tentang kemampuan dari keluarga Claver. Memangnya kami ini apa? keluarga vampire? sudahlah, lupakan saja. Berikutnya aku akan memperkenalkan kalian pada kakak keduaku.
Franklin Claver, atau biasa kami panggil dengan Frank. Dia sangat pendiam. Aku tidak pernah melihatnya bersama seorang teman, dia juga sangat misterius. Bahkan diumurnya yang sudah 19 tahun, dia tidak pernah sekalipun memiliki seorang pacar. Kakakku yang satu ini sangat menyukai lagu-lagu metal, rock, dan sejenisnya. Setiap hari di rumah kami selalu terdengar lagu "keras" dari dalam kamarnya. Tapi, jangan pernah mencoba masuk kekamarnya tanpa ijin darinya. Aku yakin dia akan membunuh siapapun yang berani memasuki kamarnya. Frank memiliki tubuh yang tinggi, kurus namun berotot karna dia memang rutin berolahraga di Gym favoritnya. Wajahnya sangat dingin, aku sudah lupa kapan terakhir kali melihatnya tersenyum. Itu maksudnya, kau tahu.. Dia tidak pernah tersenyum. Kaos berwarna hitam dengan celana jeans pendek adalah pakaiannya sehari-hari. Dia juga sering memakai topi untuk menutupi rambut gondrongnya. Rambutnya yang panjang, hitam, dan lembut. Menjijikan, kenapa aku memuji rambutnya?
Oh iya, kata kakek kemampuan dari keturunan Claver yang dimiliki kakakku adalah yang terkuat diantara kakek, aku dan Raura. Sampai sekarang aku masih penasaran, kemampuan apa yang dimaksud kakek? walaupun aku tidak percaya, namun aku juga penasaran karna kakekku tidak pernah berbohong.

.......

Aku lupa memperkenalkan diriku sendiri. Namaku adalah, Andy Claver. Berambut pendek namun tebal, wajah bintik-bintik kecoklatan. Bertubuh kurus dan sedikit tinggi. Kurasa sifatku tidak terlalu berbeda dengan kakakku Frank. Aku juga sangat pendiam, aneh, culun dan selalu menjadi bahan bullyan disekolahku. Keparat-keparat itu.. Aku lebih membenci mereka daripada PR yang paling susah sekalipun. Satu-satunya perbedaan aku dengan Frank adalah, aku memiliki 2 orang sahabat. Sahabat sejati yang selalu membantuku ketika dibully di dalam kelas. Mereka berdua juga sering berkunjung kerumahku untuk bermain game di dalam kamar, atau bermain permainan pemanggil arwah dan semacamnya.
Kedua sahabatku itu bernama Ron dan Clara. Ron sama sepertiku, dia adalah pecundang di sekolah. Gemuk, memakai kacamata namun dia tidak cerdas. Dia hanya cerdas ketika bermain game dan menipu orang lain. Aku ingat dia pernah menipu ibunya untuk membeli sebuah PSP baru dengan alasan kalau dia baru saja menabrak seorang anak dengan motornya, lalu keluarganya meminta pertanggung jawaban.
Ron sebenarnya adalah adik kelasku, dia berumur 16 tahun. Tapi kami sering menghabiskan waktu bersama ketika di sekolah. Mulai dari bolos, makan di kantin, sampai dibully bareng. Bagaimanapun dia adalah sahabat yang baik.
Clara, dia adalah teman sekelasku. Dia adalah si jenius. Sang juara. Dia adalah yang tercerdas di kelas. Tapi mungkin karna itu semuanya iri pada Clara hingga dia dijauhi. Dia mulai mendekatiku ketika tahu kalau aku sering dibully, lama kelamaan dia menjadi akrab denganku dan juga Ron.
Hari ini tumben sekali Ron tidak menghubungiku lewat chat atau sms. Biasanya dia selalu mengajakku bermain game di rumahnya, di tempat perbelanjaan, dan di rumahku. Mungkin dia sedang sibuk. Yaah, sibuk menipu ibunya. Sedangkan Clara, aku yakin dia sedang belajar. Tiada waktu tanpa belajar baginya. Clara selalu terlihat senang dan terkejut ketika aku dan Ron mendatangi rumahnya.
Dikamarku semuanya ada. Mulai dari TV, Playstation 3 dan 4, Laptop gaming, ratusan buku komik, bahkan kulkas berisi banyak cemilan. Tapi entah kenapa aku selalu merasa sangat bosan. Aku merebahkan diri di ranjang. Ketika melihat kesamping, ada boneka pemberian kakek melihat kearahku, dia seolah-olah tersenyum karna memang kakek membuatnya dengan senyum di wajah. Kuambil boneka itu, kupandangi, aku jadi sangat merindukan kakek. Sedang apa dia di rawa penuh nyamuk itu?
Tak berapa lama boneka itu kupandangi, dia berkedip. Aku sangat terkejut sampai-sampai mencampakannya jauh-jauh. Kulihati terus boneka itu, dia hanya diam. Tentu saja dia hanya diam. Apa aku tadi berhalusinasi? tapi aku sangat yakin boneka itu berkedip!
bukan kali ini saja sebenarnya boneka itu terlihat aneh. Lima hari yang lalu, malam hari aku mendengar suara ketukan di lantai, seperti orang berjalan. Karna kaki boneka itu terbuat dari kayu, aku yakin dia yang berjalan. Namun ketika kuhidupkan lampu, boneka itu tetap berada di posisinya. Beberapa hari yang lalu boneka itu juga sering berpindah-pindah sendiri. Padahal kamarku selalu ku kunci ketika tidak berada di dalam kamar dan kuncinya kupegang.
Aku yakin boneka pemberian kakek itu bukan boneka biasa. Aku berjalan keluar dari kamar sambil terus melihat boneka yang kini sudah terbaring di lantai itu. Aku keluar dari kamar, mengunci pintunya dari luar, lalu mengintip dari lubang kunci. Kulihati terus boneka itu. Tidak bergerak. Namun aku yakin dia akan bergerak, aku menunggu beberapa menit lagi. Dia tetap diam. Sudah hampir 15 menit aku mengintip kamarku sendiri. Tapi tak berapa lama, seperti dugaanku, boneka itu bergerak. Perlahan dia bangkit, berjalan memutari kamarku. Lalu diam membelakangiku. Kemudian dia memutar kepalanya 180 derajat sampai memutar kebelakang. Matanya melihatku. Dia tahu aku sedang mengintipnya dari balik lubang kunci. Aku sangat ketakutan sampai-sampai tidak dapat bergerak walau sebenarnya aku ingin lari...

1 komentar:

  1. Bravo!! Mulai dari awal sudah cukup bikin penasaran. Tapi yang saya tanyakan, claver iti apa ya? Oh iya endingnya itu loh bikin penasaran. Lanjut baca kelanjutannya ah...

    BalasHapus

Disqus Shortname

Comments system