Pages

Rabu, 21 September 2016

Bloody Room 1. Pastur Munafik

Bloody Room

1. Pastur Munafik

Didalam ruangan mengerikan sebesar 3x4 meter, seorang pria tua tengah duduk diam tak sadarkan diri. Didalam ruangan itu juga ada seorang gadis yang berlumuran darah tengah berbaring disebuah tempat tidur kecil dengan posisi tangan dan kaki diikat sementara mulutnya ditutup selotip. Ruangan ini sudah sangat tua, dibangun dari besi yang sudah penuh karat. Tidak ada jendela atau ventilasi, satu-satunya jalan keluar hanyalah sebuah pintu besi yang sangat kokoh. Namun pintu itu dikunci.
Wanita itu tersadar, kemudian mengerang dengan keras karna merasa sakit disekujur tubuhnya. Erangannya semakin kuat ketika mengetahui kalau tubuhnya tengah diikat tali yang tidak mungkin dia lepaskan. Dilihatnya ada seorang pria tua berjas duduk diam seperti orang mati, dia kembali mengerang berharap pria itu bangun dan membantunya. Setelah beberapa saat, pria itu pun terbangun. Perlahan dibukanya matanya dan melihat sekeliling. Dia ketakutan. Tempat ini belum pernah sekalipun dia datangi. Kenapa dia bisa berada disini? ada begitu banyak pertanyaan yang muncul dalam kepalanya. Dengan lemah dia mencoba bangun, dan terkejut ketika melihat ada sesosok wanita yang berlumuran darah sedang tangan dan kakinya terikat.
Dia mendekati wanita itu,
"Siapa kau? kenapa aku bisa ada disini?" tanya si pria tua, tentu saja wanita ini hanya dapat menggeleng karna mulutnya ditutup. Dia akhirnya sadar dan mencoba membuka selotip itu dari mulut si wanita namun tiba-tiba terdengar suara dari microphone yang mendesis nyaring.
"Ah ah ah, kalau kau berani membuka selotip itu atau membuka talinya, maka akan kuledakan bom yang berada tepat disamping atas kalian sekarang juga." ucap suara serak yang keluar dari microphone. Si pria tua mengurungkan niatnya dan memperhatikan sekeliling dengan seksama. Ternyata benar, ada sebuah bom waktu yang menempel di bagian atas ruangan ini. Di sisi lain juga ada sebuah CCTV bahkan pengeras suara.
"Bajingan. Dimana aku?? siapa kau?!!" teriak pria tua ini.
"Tidak perlu memaki, pastur. Bukankah kau orang suci? aku yang membawamu kemari untuk menunjukan rahmat tuhan padamu." balas suara dari balik microphone. Suaranya bukan suara asli, sudah diubah menjadi lebih besar dan serak.
"Apa maksudmu?!"
"Tidak perlu bertele-tele. Aku tau kau siapa, kau adalah pastur cabul yang sudah berulangkali memperkosa anak dibawah umur. Mengaku atau kuledakan bom itu." lama si pastur tidak menjawab, dia memikirkan sesuatu.
"Cepat mengaku atau kau akan hancur berkeping-keping sekarang!" ancam suara misterius dari balik microphone.
"Ba-baiklah! aku mengaku! aku memang pastur cabul! aku memperkosa banyak anak kecil. Lalu apa maumu hah?"
"Bagus. Kau lihat bom waktu itu? sekarang hanya tersisa 3 menit lagi. Kau harus berbuat sesuatu atau kau akan hancur ditempat ini." si pria tua tidak mengerti apa yang dimaksud suara misterius itu.
"Berbuat sesuatu bagaimana maksudmu?"
"Hehehe.. senang kau bertanya. Kau lihat wanita itu? dia adalah pelajar SMA berusia 16 tahun yang sering mabuk-mabukan. Melakukan seks bebas, melawan orangtuanya. Dia tidak berguna dan pantas mati," gadis yang tengah sekarat itu pun bersedih, dia juga sangat ketakutan.
"Didalam perutnya ada tiga buah kunci untuk membuka pintu itu. Kau harus mengambilnya, tidak ada alat jadi harus dengan tanganmu sendiri. Kau robek perutnya, lalu kau cari. Kau harus menemukan ketiganya. Cepat lakukan, waktunya hanya tinggal 2 menit sebelum bom itu meledak."
Pastur tua ini dilema, dia terus melihat waktu yang berjalan di bom itu. Dia juga tidak tega harus membuat gadis itu menderita. Gadis itu sudah sangat sekarat, bila dia merobek perutnya maka tentu saja dia akan mati kehabisan darah. Namun dia harus melakukannya atau mereka berdua akan mati. Pria ini menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya, dia menyiapkan mental. Kemudian mendekati wanita itu. Gadis malang itu memohon, dia menggelengkan kepala dan menatap sedih. Namun si pastur tetap melakukan apa yang harus dilakukan. Dirobeknya perut gadis itu dengan tangannya. Tidak terlalu susah karna sebelumnya perut gadis itu sudah dirobek agar bisa dimasukan kunci, hanya dijahit seadanya. Darah mengalir deras dari perut yang dirobek itu. Si gadis mengeluarkan airmata kesakitan, dia mengerang kuat. Tangan si pastur mencari kemana-mana dan membuat organ dalam gadis ini hancur lebur. Satu kunci sudah didapat, tidak lama kemudian didapat satu lagi. Waktu hanya tinggal 30 detik, namun kunci yang terakhir tetap tidak ditemukan. 15 detik lagi. Pria tua ini berlari menuju pintu dengan hanya mengandalkan 2 kunci. Namun begitu dia mencobanya, kedua kunci itu tidak bisa digunakan. Kunci yang salah. 5 detik lagi. Pria tua ini pasrah, sedangkan si gadis sudah lebih dulu tewas kehabisan darah. Sebelum bom meledak, dia mengacungkan jari tengah kearah CCTV, "Duaaarrr!!", tempat itu hancur. Sedangkan mayat si pastur, tulangnya saja sudah menjadi abu.
Seorang pria diruangan lain tersenyum. Dia memakai hoodie hingga menutupi hampir seluruh wajahnya. Dia adalah orang dibalik suara misterius tadi. Dia mengamati pastur dan si gadis diruangan ini. Pria misterius ini tertawa sembari memegang erat sebuah kunci...

NB: Masih banyak lagi cerita lain yang lebih seru dan menegangkan di "Bloody Room". Ini hanya permulaan...

0 komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system