Pages

Rabu, 07 September 2016

A Psychopath Called "Loner" Part 1. Hobi



A Psychopath Called "Loner"

1. Hobi

Aku senang ketika memperkosa dan menyiksa anak kecil, aku juga sering merampok rumah orang lain pada malam hari. Mengambil harta mereka, membunuh penghuninya, dan memperkosa anak mereka. Itu sangat menyenangkan untuk dilakukan, percayalah padaku. Sudah berpuluh-puluh kali aku melakukannya ditempat yang berbeda, tapi tidak pernah sekalipun polisi berhasil menangkapku. Ingin tau kugunakan untuk apa harta dan uang itu? sebagian besar kubakar. Aku tidak perduli dengan uang. Aku hanya senang ketika mencurinya, merampok dari rumah orang lain. Sensasinya... Begitu... Nikmat. Aku sangat senang melakukannya. Apalagi ketika melihat wajah mereka ketika akan kubunuh, kusiksa dengan sadis dan elegan, nikmat sekali. Wajah mereka memohon, aku tidak merasa kasihan malah semakin bernafsu untuk menyiksa mereka. Sebagian besar korbanku akan kumutilasi lalu dibakar, beserta rumah mereka. Sementara anak-anak mereka, akan menjadi mainan dan pemuas nafsuku tentu saja, hehehe... Beberapa diantara anak-anak itu akan kuperkosa lalu kubunuh saat itu juga. Namun bila anak itu terlalu cantik, aku akan membawanya pulang ke "rumah" ku untuk kemudian kusiksa dan kuperkosa lagi dengan beberapa anak lain yang sudah lebih dahulu disana.
Aku sudah cukup terkenal dikota ini, di cap sebagai pembunuh berantai yang paling ditakuti bahkan oleh pembunuh lain. Ada yang menyebutku dengan, "si pembakar mayat", "pembantai bocah", dan beberapa bajingan menyebutku dengan "si gila". Namun bila tuhan itu ada, maka demi tuhan aku lebih suka menyebut diriku "Loner!"

Aku lahir dari keluarga yang sangat menjijikan. Ayahku, aku tidak tahu siapa, yang kuingat aku hanyalah dibesarkan oleh seorang ibu yang bekerja sebagai pelacur. Setiap hari aku selalu disiksa olehnya secara fisik dan batin. Dia juga sering melecehkanku secara seksual. Aku, anaknya sendiri. Kami tinggal dirumah yang sangat buruk dan kumuh, tetangga ku sering menyewanya untuk memuaskan nafsu mereka. Tidak jarang ada pelanggannya yang datang kerumah lalu mereka bercinta didepanku. Keparat memang, mereka mempertontonkan adegan yang seharusnya tidak dilihat oleh seorang anak berusia 11 tahun pada saat itu, malah mereka melakukannya sambil tertawa dan tersenyum padaku.
Aku tidak pernah merasakan sekolah, aku tidak pernah punya teman, temanku hanyalah diriku sendiri. Semua hari-hari yang sangat menyiksa itu terus aku rasakan hingga usiaku 16 tahun. Ibuku semakin menjadi, dia tahu aku tidak akan melawan jadi dia terus menyiksaku. Sudah tak terhitung berapa luka lebam ditubuhku. Hidungku selalu mengeluarkan darah karna dipukulinya setiap hari. Para pelanggannya, hmm... Mereka lebih bajingan. Mereka bahkan memperkosaku didepan si pelacur tua itu. Bukan hanya sekali, tapi berulang kali. Hingga akhirnya aku menyadari kalau semua ini omong-kosong. Kenapa aku dilahirkan hanya untuk disiksa? hari itu juga aku membuktikan pada tuhan kalau dia telah salah memberiku cobaan yang sangat tidak masuk akal. Hari itu juga aku sadar kalau aku dilahirkan hanya untuk sebagai.. Pembunuh. Takdirlah yang membentukku menjadi seorang yang kini kuketahui bernama Psikopat.
Aku ingat betul, saat itu ibuku sedang melakukan hubungan seks dengan pelanggannya. Aku sudah bertekad untuk mengakhiri omong-kosong ini, mereka tidak tahu kalau aku sedang mengasah parang didapur. Aku tertawa kecil ketika membayangkan akan membantai mereka dengan benda ini. Dapat kudengar kalau ibuku sedang menjerit memanggil-manggil namaku, akupun akhirnya datang dengan parang yang kusembunyikan dibelakang tubuhku.
"Anak setan, lo gak denger gue panggilin dari tadi? Anjing lo emang! pelanggan gue mau ngeseks sama lo tuh. Layanin atau lo gak akan makan sampai lusa." ucap si pelacur keparat itu. Pelanggannya tersenyum padaku, menjijikan. Dia adalah orang yang paling sering memperkosaku.
Aku lalu mendekatinya, mereka tetap tidak tahu kalau aku sedang menyembunyikan parang dibelakangku. Dia menyodorkan kemaluannya untuk kumainkan. Lalu kukeluarkan parang itu dan memotong kemaluannya. Tentu saja darah keluar deras, kemudian dia menjerit. Tapi percuma, rumah kami cukup jauh dari rumah tetangga. Ibuku, si keparat itu terlihat sangat ketakutan. Dia menjadi lebih shock ketika kutusukkan parang tadi keleher pelanggannya. Kini pria bajingan itu telah terkapar tanpa nyawa dengan diselimuti darah. Kemudian kudekati ibuku, dia memohon ampun. Dia menyembah padaku. "Nak, kumohon kasiani aku. Aku adalah ibumu. Maafkan aku." ucapnya. Tapi aku menggeleng, sudah terlambat. Terlambat baginya untuk meminta maaf. Kutebaskan pedang itu berulangkali ke kepala dan tubuhnya. Rasanya begitu menyenangkan. Begitu penuh sensasi. Itulah pertama kalinya bagiku merasakan nikmatnya membunuh. Kucongkel bola matanya lalu kuinjak sampai hancur. Kepalanya juga kupotong lalu kumasukan kemaluan pria yang tadi sudah kuputuskan. Aku tertawa girang melihat mereka, maksudku kedua mayat bajingan itu. Tidak lama kemudian kubakar rumah itu. Rumah yang menjadi mimpi buruk. Kubakar beserta seluruh isinya termasuk mayat mereka.
Sementara aku kabur. Aku keluar dari rumah dengan jacket hoodie tua yang sudah sobek. Aku juga memakai penutup wajah, sebuah topeng yang terbuat dari besi berbentuk wajah, entahlah mungkin Alien atau semacamnya. Topeng yang sering dipakaikan ibu padaku ketika dia memperkosaku.
Orang-orang berdatangan menuju rumahku yang terbakar, sementara aku malah pergi. Mereka tidak mengenaliku karna aku memakai topeng. Mereka juga tidak curiga padaku, karna terlalu sibuk untuk berusaha memadamkan api.
Ketika aku melewati sebuah jalan yang sunyi, ada seeorang ibu yang lewat beserta anaknya yang kira-kira masih berusia 10 tahun. Jalan ini begitu sunyi, sudah larut pula. Karna itu aku berani untuk memikirkan hal jahat, hal yang aku lakukan sampai sekarang. Kudekati mereka dengan perlahan. Si ibu sudah mulai curiga, apalagi ketika melihatku memakai topeng. Aku tidak ingin dia berteriak jadi langsung kutebas kepalanya dengan parang hingga kepalanya terbelah dan mengeluarkan otaknya. Anaknya akan berteriak, untungnya aku berhasil membungkam mulutnya duluan. Kugilir anak itu ke semak-semak lalu menyiksanya. Kujambaki rambutnya, kucekik lehernya. Dia juga berulang kali kutampari hingga wajahnya berdarah dan memar. Kemudian kubuka seluruh pakaiannya dan memperkosanya habis-habisan. Itulah pertama kalinya aku memperkosa anak kecil, dan membuatku kecanduan. Setelah selesai anak itu pun kubunuh dengan cara memotong lehernya.
Mayat ibu dan dan anak itu kucampakkan ke semak-semak yang lebih jauh lagi. Lalu cepat-cepat kabur darisitu.

Sekarang, aku adalah seorang pembunuh berantai berusia 24 tahun yang hidup menyendiri disebuah ruang bawah tanah yang tidak akan dapat ditemukan oleh siapapun karna berada disebuah stasiun yang sudah hampir seabad tidak digunakan. Aku sendiri yang menemukan tempat ini, aku tidak menyangka ada ruangan bawah tanah yang cukup besar dibawah bangunan stasiun ini.
Aku tidak pernah berkerja, aku hanya merampok. Uangku banyak, fasilitasku lengkap disini. Bahkan aku memiliki sebuah ruangan khusus yang berisi sekitar 5-6 orang anak kecil yang dapat kupakai kapan saja. Bila aku bosan dengan salah satunya, tinggal kubunuh lalu cari yang lain. Aku selalu melakukan aksi merampokku pada malam hari. Tentu kau tahu alasannya.
Aku juga memiliki internet disini, aku menyembunyikan identitas agar tidak ada yang dapat menemukan lokasiku.
Malam ini aku berencana untuk kembali beraksi, tapi bukan untuk merampok. Aku berniat melakukan hal yang berbeda. Yang jauh lebih berbahaya dan menyangkan. Aku akan melakukan....

9 komentar:

  1. Um.. Si "aku" ini cowok kan? Diperkosa...? Pelanggannya biseks? :v

    BalasHapus
  2. Mantap bang, Angga The Psikopat is back :v

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. ka angga.. maksudku admin dark, akun fb aku diblokirkah? aku cari akun kaka nda ketemu, bahkan aku klik akun fb diatas malah munculnya "tidak diketahui" aku dah pertemanan sama kaka lho, btw lanjutkan karyanya mastah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fb bang admin dark masih ada kok, ane masih berteman dengan bang angga di fb

      Hapus
  5. Gambar ocnya mirip vampire tapi ceritanya tentang kopat :v

    BalasHapus

Disqus Shortname

Comments system