Pages

Sabtu, 08 Oktober 2016

A Good Little Demon Part 2: Barkh



Part 2: Barkh

Bukan tanpa alasan sang manusia pertama diturunkan kebumi. Memakan buah anggur terlarang bersama Hawa tulang rusuknya sebenarnya hanyalah alibi. Tuhan ingin dia meneruskan tugas iblis untuk memakmurkan bumi. Adam dan Hawa lalu diturunkan ke bumi dengan tunggangan dari surga bernama, Al Khab. Seekor kuda hijau bersayap sebesar gunung dan memiliki buntut seperti ekor ikan. Setelah sekian tahun Adam di bumi, prediksi tuhan pun semakin kelihatan mengenai Adam dan Hawa. Mereka akan menjadi tuan yang sangat pantas untuk dunia ini. Bumi pun senang ditempati oleh Adam dan Hawa. Mereka lalu beranak pinak setelah sekian tahun berada di bumi. Namun mereka tetap tidak tahu kalau iblis kecil kita sering memperhatikan mereka dari kejauhan. Setiap gerak-gerik Adam dan pasangannya menjadi pelajaran baru bagi si iblis kecil berkulit hijau ini. Dia melihat Adam berburu hewan untuk kemudian dimakan. Iblis kecil ini pun ikut membuat senjata yang sebelumnya di buat oleh Adam, sebuah batu tajam yang dililitkan ke ujung kayu keras. Iblis kecil ini pun mencontoh Adam, dia melempar kayu itu dengan sekuat tenaga ke tubuh hewan buruannya. Namun ketika hewan itu mati iblis kecil ini malah menangis sampai berbulan-bulan. Dia tidak memakannya, malah meletakkan bangkai hewan itu ketanah lalu menguburnya. Dia kembali memakan tumbuhan dan juga buah segar.
Beberapa tahun kemudian iblis kecil ini melihat ada yang baru, Adam bersama makhluk lain yang mirip dengannya hanya saja lebih kecil. Adam terlihat senang bersama makhluk kecil itu, begitu juga Hawa. Setiap saat mereka selalu bersama dan bercanda gurau. Iblis kecil yang selalu memantau dari kejauhan ini kemudian merasakan sesuatu yang ganjal di hatinya. Rasanya sangat sakit dan ingin membuatnya menangis. Iblis malang ini merasa kesepian. Dia lalu meninggalkan Adam dan keluarganya dengan putus asa. Dengan sayapnya, dia terbang jauh menuju sisi lain bumi seraya sesekali membasuh airmata yang terus mengalir dari matanya yang mengerikan. Iblis ini kembali mengingat keluarganya yang telah musnah. Dia ingat bagaimana dulu ibunya selalu merawatnya dengan penuh cinta. Sementara sang ayah dan kakaknya mengabdikan diri untuk berperang dengan sesama setan. Akibat bayang-bayang masa lalu itu, iblis ini pun menambah kecepatan terbangnya. Dia mencari tempat yang pas untuk menumpahkan airmata. Iblis ini lalu melihat ada sebuah moncong goa yang sangat besar, sementara disampingnya dipenuhi pepohonan dan semak belukar raksasa. Dia melesat kesana. Memasuki goa itu dan terus masuk kedalam. Goa ini ternyata tidak terlalu gelap karna diterangi batu-batu tembus pandang berwarna kebiruan. Dia sedikit kagum dengan keindahan goa ini. Iblis ini kemudian tersenyum kecut menunjukan giginya yang kecil dan runcing. Namun itu tidak berlangsung lama, karna iblis ini kembali menangis dengan lebih kuat dari sebelumnya. Dia menangis sambil terus berjalan lebih dalam ke goa ini. Hingga akhirnya dia sampai di ujung goa. Disini bebatuan terang kebiruan itu jauh lebih besar dan ada dimana-mana. Ditengah-tengah tempat ini juga ada sepetak danau kecil yang indah.
"Kraakk!" sesosok makhluk bergerak dengan sangat cepat di langit-langit goa. Hingga membuat beberapa batu kecil berjatuhan kebawah. Iblis kecil melihat sosok itu. Ternyata seekor makhluk melata yang memiliki sepasang tangan kecil didepan kepalanya.
"Hai. Ayo kemari." Ucap iblis ini. Dia selalu ramah dengan makhluk yang dia temui kecuali Adam dan keluarganya, karna menurut iblis ini mereka sangat aneh dan berbahaya. Hewan kecil bersisik itu memperhatikan si iblis dengan seksama, dia memutar kepalanya ke kiri, lalu ke kanan. Kemudian turun dan mendekati si iblis kecil. Iblis ini membelai dengan lembut kepala si binatang melata ini. Mencari tempat bersender seraya terus membelainya. Kemudian mereka tidur dengan nyaman di dalam perut goa. Dalam mimpi, si iblis kecil bertemu dengan keluarganya. Dia menangis dengan kencang. Apalagi ketika si ibu memeluknya. "Ibu, dimana kakak?" tanya si iblis kecil karna tidak melihat kakaknya bersama mereka. "Anakku, dia masih ada bersamamu. Cari dia." ucap ibunya. Tak lama kemudian si iblis kecil terbangun. Dia melihat kalau tubuhnya sudah dipenuhi lumut dan tanaman rambat. Si hewan kecil yang dipangkunya sudah menjadi tengkorak rapuh. Danau didepannya sudah rata dengan tanah. Dia bangkit lalu keluar dengan cepat dari goa. Ketika sudah diluar goa, pemandangan tidak lagi sama seperti sebelumnya. Tidak ada lagi pepohonan dan semak belukar. Semuanya kini sudah menjadi tanah yang kering. Jauh didepannya dia melihat ada yang aneh. Dia tidak pernah melihat itu sebelumnya. Bangunan-bangunan yang dibuat dari batu, kayu, dan papan. Dia juga melihat banyak makhluk seperti Adam hanya saja sedikit lebih kecil hilir-mudik melintasi jalanan. Iblis kecil ini terus memperhatikan dari kegelapan goa. Makhluk-makhluk itu menunggangi sesosok makhluk yang berjalan dengan empat kaki. Iblis ini belum pernah melihat kuda sebelumnya. Tak berapa lama, sekelompok manusia datang dengan menunggangi makhluk yang lebih besar lagi, itu adalah banteng. Dibelakang mereka ada sebuah kotak besi yang lumayan besar. Di dalam kotak besi itu ada lagi makhluk aneh yang membuat si iblis kecil semakin bingung. Sosok siluman air diam tak berdaya di dalam kandang itu. Tubuhnya penuh sisik, berair, dan memiliki kaki seperti ikan. Sementara kepalanya seperti manusia yang menangkapnya.
"Hei lihat! kami berhasil menangkap salah satu putri duyung!" teriak orang paling depan yang sepertinya pemimpin mereka. "Hahaha. Kami akan menjualnya di kota dengan harga tinggi!" teriak orang lain disamping kandang besi itu.
Walaupun orang lain tidak bisa melihat si iblis kecil karna bersembunyi didalam goa, namun siluman air itu dapat melihatnya. Dia menatap si iblis kecil, wajah cantiknya seperti memohon. Dia menggoyangkan kandang besi itu dengan tangannya.
Iblis kecil tidak tahu harus berbuat apa, dia terus bersembunyi. "Hei diam!" salah satu manusia membentak si siluman air sembari mencambukkan kandang besi itu dengan cambuknya. Si siluman air menangis ketakutan. Iblis kecil pun berang, dia terbang mendekati mereka...

0 komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system