Pages

Selasa, 07 Juni 2016

Siapa yang Menciptakan Allah?

Untuk postingan kali ini mungkin saya akan lebih membagi cerita-cerita islami dan motivasi lewat blog ini. Dan artikel yang akan saya bagikan kali ini tentang Seorang Atheis yang memasuki sebuah masjid, lalu dia mengajukan 3 pertanyaan yang hanya boleh dijawab dengan akal. Dalam hal ini tidak boleh dijawab dengan Dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, dan jika menggunakan dalil (naqli) maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Dan apa saja pertanyaan-pertanyaan atheis itu. Berikut pertanyaannya:
1. "Siapa yang menciptakan Allah? Bukankah semua yg ada di dunia ada karena ada penciptanya? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya?"
2. "Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air? Bukankah itu janji Allah di Syurga? Jangan pakai dalil, tapi pakai akal."
3. "Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka? Bukankah neraka juga dari api?"
Dan dari ketiga pertanyaan itu, tidak ada satupun jamaah yg bisa menjawab, kecuali seorang pemuda. Pemuda itu kemudian menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis:
1. Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4 adalah 2+2? Atheis itu diam membisu..
"Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yg Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan?"
2. Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu? Jika anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Syurga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air?
3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda itu menjawab : "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah..dan pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga..lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yg sama, sebagaimana Syetan dan Api neraka??
Sang athies itu ketiga kalinya terdiam.
Sahabat, pemuda tadi memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak semua pertanyaan yg terkesan mencela/merendahkan agama kita harus kita hadapi dengan kekerasan. Dia menjawab pertanyaan sang atheis dengan cerdas dan bernas, sehingga sang atheis tidak mampu berkata-kata lagi atas pertanyaannya..
Itulah pemuda yg Islami, pemuda yg berbudi tinggi, berpengtahuan luas, berfikiran bebas, tapi tidak liberal. Tetap terbingkai manis dalam indahnya Aqidah.
Ada yg berkata bahwa pemuda itu adalah Imam Abu Hanifah muda. Rahimahullahu Ta'ala.
Semoga Bermanfaat

sumber: 8 Intisari

4 komentar:

  1. Sangat mencerahkan min artikelnya saya sampai terkagum membacanya

    BalasHapus
  2. makasih gan :) makasih banyak udah berkunjung di blog jelek ini

    BalasHapus
  3. keren,, postingannya... jadi makin cinta ama agama islam^^

    BalasHapus

Disqus Shortname

Comments system