Pages

Rabu, 15 Juni 2016

8 Makhluk mitologi asli Indonesia

Kalau tadi Admin Dark sudah membahas tentang makhluk mitologi dari yunani, sekarang saatnya untuk membahas yang dari dalam negeri. Banyak cerita yang tidak masuk akal yang sering kita dengar tentang mahluk-mahluk aneh yang pernah ada di negara kita ini, dan tidak sedikit betuk dari mahluk-mahluk itu digambarkan sesuai dengan aslinya. Ada juga beberapa diantaranya di jadikan sebagai simbol suatu kota atau suatu acara-acara ritual rakyat. 
          Nah, mungkin kita terkadang tidak percaya dengan mahluk-mahluk seperti itu. Tapi kenyataannya memang mahluk itu mungkin pernah ada, sehingga dapat di gambarkan dan diceritakan secara turun temurun kepada masyarakat khususnya indonesia. Inilah beberapa gambaran mahluk mitologi yang pernah ada di Indonesia :
1. Orang Pendek


           Orang Pendek adalah hewan kriptid asal Pulau Sumatera dan Telah dikenal Sejak 100 Tahun lalu oleh penghuni Hutan, penduduk, kolonis belanda dan ilmuwan. Penelitian menyebutkan bahwa Orang pendek adalah primata BERJALAN Yang memiliki Sekitar 80 cm dan 150 cm.
2. Lembuswana

                                     
             Makhluk Mitologi ini sering dijadikan simbol Dalam kerajaan2 jaman dulu seperti Mulawarman, dan di Cungkup Sunan Prapen. Lembuswana adalah hewan berbentuk gajah dengan Kepala Yang menggunakan Mahkota Yang memiliki sepasang Sayap dan di keempat kakinya terdapat Cula / Taji (red : seperti ayam). Masih MENURUT Mitos penduduk Sekitar Sungai Mahakam, Lembuswana adalah penguasa Sungai Mahakam Yang Tinggal dan bernaung di Dasar Sungai Mahakam.

3. Orang Bati
              Orang Bati adalah Legenda hewan Yang berada di Pulau Seram. Hewan ini memiliki Tubuh seperti Manusia dan bersayap seperti Kelelawar. Diceritakan bahwa dia Tinggal di gunung Kairatu dan suka menculik anak kecil UNTUK disantap.
            Di pulau Seram , kepulauan Maluku, di katakan hidup sebuah mahluk yang membingungkan dan menakutkan. Di kenal sebagai orang bati atau manusia bersayap, mahluk yang menyerupai kera besar dengan sayap mirip kelelawar. Catatan sejarah dari misionaris kristen yang mengunjungi pulau ini abad ke 15 hingga 16 menceritakan bagaimana monster bersayap menteror dan menyerang des uraur di seram. Peduduk merasa takut, karena mahluk ini suka menculik anak kecil saat ia makan di malam hari. 
                Monster ini juga dikatakan menyerang desa lain disekitarnya. Meneurut pribumi, orang bati tinggal pada siang hari di gunung kairatu, sebuah gunug api yang telah mati dengan jaringan gua dalam di pulau seram. Orang bati memiliki tubuh seperti kera, lebih mirip manusia yang berdiri 4 hingga 5 kaki, dengn kulit merah di tubuhnya. Mahluk ini memiliki sayap hitam besar dari kulit dan ekor panjang, dibandingkan dengan spesies rhamphorhynchoid dari dinosaurus penerbang atau pterosaurs. Sebagian laporan menjelaskan sayp dan ekor ditutupi bulu hitam tebal. Penduduk desa sering mendengar orang bati datang dengan suara teriakannya, seperti suara pterosaurus.
              Salah satu yang paling disebutkan tentang orang bati adalah misionaris inggris Tyson Hughes, yng datang ke maluku untuk membantu penduduk desa memperbaiki sistem pertanian tahun 1987. Pertmanya ia skeptis mengenai orang bati dan kisah dari penduduk. Pada misi selama 18 bulan, hughes dan anggota tim lainnya mengakui bahwa kisah desa tentang orang bati adalah benar.
               Mahluk yang dapat dibandingkan adadi asia tenggara dan pasifik, seperti vietnam dan filipina. Versi lain orang bati, disebut ahool di jawa, dinyatakan sebagai kelelawar raksasa. Deskripsi yang sama di filipina, dimana kelelawar raksasa ini di anggap bertanggung jawab atas kematian dari ternak di des. Pertama di anggap monyet terbang, versi orng bati ini dapat mungkin merupkan persilangan antara burung dan kelelawar, mungkin bhkan elang besar.
              Mahluk terbang serupa telah dilihat di beberapa tempat di dunia. Dalam hal ini, mahluk ini bukn mamalia bukan pula berbentuk humanoid. Paleontologis, atau mereka yang mempelajari mahluk prasejarah, menemukan bahwa mahluk ini seperti dinosaurus terbang, sdehingga mereka lebih menggolongkannya pada reptilia atau aves ketimbang mamalia.
             Kongomato dari Zambia di afrika tengah dikatakan sebagai hewan besar yang terbang dengan badan merah dan sayap kulit. Kongomato juga dilaporkan terlihat di Rhodesia, Angola, dan Congo. Di Papua New Guinea, mahluk ini dinamakan ropen, yang berarti setan terbang. Laporan dari pribumi mengklaim bahwa ropen juga memakan daging manusia.

4. Garuda
Garuda adalah salah satu dewa dalam agama Hindu dan Buddha. Ia merupakan wahana Dewa Wisnu, salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi matahari.

5. Ahool
             Ahool adalah hewan seperti kelelawar raksasa atau beberapa menyebutkan seekor Pterodactil yang tinggal di hutan di Pulau Jawa. Beberapa informasi mengatakan bahwa Ahool memiliki panjang sayap sekitar 3 meter. Pertama kali dijelaskan bahwa ia terlihat di gunung Salak.

6. Veo

           Veo adalah hewan kriptid asal pulau Rinca dan digambarkan oleh Carl Shuker dalam buku The Beasts That Hide from Man : Seeking the World's Last Undiscovered Animals mirip Teringgiling tapi ukurannya sebesar kuda.

7. Ebu Gogo
Ebu Gogo adalah makhluk seperti manusia yang muncul pada mitologi penduduk pulau Flores, Indonesia, yang memiliki bentuk yang mirip dengan leprechaun atau peri. "Orang kecil" tersebut dikatakan memiliki tinggi satu meter, ditutupi rambut, periuk-berperut, dan dengan telinga yang menjulur. Mereka berjalan agak kikuk dan sering "berbisik" yang dikatakan sebagai bahasa mereka. Penduduk pulau juga berkata bahwa Ebu Gogo dapat mengulangi apa yang mereka katakan.

8. Warak Ngendog
Warak Ngendog adalah hewan mitos yang digambarkan seekor badak membawa telur di punggungnya. Bagian-bagian tubuhnya terdiri dari Naga (Cina), Buraq (Arab) dan Kambing (Jawa). Biasanya dijadikan maskot dalam acara Dugderan yang dilaksanakan beberapa hari sebelum bulan puasa.

0 komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system