Pages

Senin, 03 Oktober 2016

The Questioner Part 2: Pembully Harus Mati


2. Pembully Harus Mati

Dua orang mahasiswa sebuah kampus ternama di negeri ini tengah duduk diam dengan posisi tubuh terikat. Mereka akhirnya sadar setelah seorang pria bertopeng memercikan air kewajah mereka. Kedua remaja ini pun membuka mata mereka dengan perlahan.
"Hei.. Dimana kami?" tanya remaja berambut pirang. Pirang karna dicat. Sedangkan teman disebelahnya yang bertubuh gempal diam ketakutan karna melihat pria bertopeng didepan mereka memegang sebuah parang yang sangat tajam.
"Woii.. Lo siapa?" tanya pria berambut pirang untuk kedua kalinya.
"Kalian adalah mahasiswa yang senang mengejek dan menyakiti teman-teman se kampus kalian sendiri, benar?"

"Iya babi. Memang kenapa? cepat lepasin gue bangsat. Mau mati lo becandain gue kaya gini? lo gak tau gue siapa?!" remaja berambut pirang membentak. Si pria bertopeng hanya diam lalu tertawa kecil.
"Tentu aku tahu kalian berdua siapa. Kau adalah anak seorang pengusaha kaya yang senang merendahkan orang lain. Kau membuat seluruh orang di kampus takut, dan benci padamu. Dan temanmu yang gendut ini, dia adalah kaki-tanganmu yang paling setia. Dia sama jahatnya sepertimu." Si pria berambut pirang seperti tak mendengarkan. Dia terus berusaha melepaskan diri walaupun itu mustahil karna tali itu diikat begitu kuat ditubuhnya,
"Anjing, lepasin!" makinya sambil terus berusaha melepaskan diri. Teman disampingnya memanggil nama si pria berambut pirang. Dia berusaha memberitahu sesuatu.
"psstt.." kata si gendut ketika melihat pria bertopeng tengkorak pergi ke meja di depan mereka.
"pssttt...!" si gendut kembali mencoba memanggil si rambut pirang.
"Apaan sih?"

"Man, lo tau gak dia siapa?" bisik si gendut.

"kagak lah bego. Tapi kita pasti lagi dikerjain nih."

"Enggak. Lo gak pernah nonton berita belakangan ini??!" ucap si gendut dengan hati-hati. Sementara si pria bertopeng masih sibuk mengotak-atik sesuatu dimeja.
"E-emang ada apa?"

"Ada 4 orang remaja yang diikat terus dibunuh. Pelakunya make topeng tengkorak, jubah kaya dia. Cuma ada satu orang yang selamat."
kini raut wajah mereka berdua berubah pucat ketakutan. Si pria bertopeng mendekati mereka dengan parang ditangan,
"Baiklah. Aku tidak suka bertele-tele. Akan kuberi masing-masing kalian satu pertanyaan untuk dijawab. Jika tidak bisa menjawab, akan kubunuh kalian. Kalau kalian bisa menjawab, kulepaskan kalian hidup-hidup." terang si pria bertopeng. Si pria berambut pirang menggeleng. Memohon. Menangis,
"Ayolah. Lo pasti bercanda kan? ayah gue kaya, dia bisa ngasih berapa pun."

"Aku tidak punya banyak waktu. Kau yang pertama gendut," si pria bertopeng menunjuk si pria bertubuh gemuk. Si gemuk pun ketakutan.
"Apa nama otot terluar manusia?" si gendut tidak tahu jawabannya. Dia menggeleng sementara airmata dan ingus keluar membasahi wajahnya.
"Kumohon. Aku masih ingin hidup.." si pria bertopeng mendekatinya lalu menebas wajahnya dengan parang hingga hancur. Jangankan gigi, rahangnya saja sudah lepas dari wajah. Darah membanjiri tubuh gempalnya. Lalu turun membasahi lantai. Bukan hanya itu, si pria bertopeng kemudian berulangkali menusuk dada si gendut sampai tembus dan hancur. Si pria berambut pirang menjerit trauma. Dia shock, ketakutan, dan hampir gila. Dia tidak sanggup melihatnya.
"Giliranmu. Apa salah satu ciri seorang psikopat?" tanya si pria bertopeng sambil berjalan mendekatinya. Sebenarnya si pria berambut pirang tahu jawabannya, namun karna dia begitu ketakutan dia tidak dapat menjawab. Dia hanya bisa berteriak seraya menangis.
"Senang menyiksa orang lain. Sama seperti kau yang senang menyakiti dan mempermalukan teman-teman di kampusmu. Hmmm... Sayang sekali kau harus meninggalkan dunia ini. Tapi mungkin ini berguna bagi teman-teman mu dikampus." Si pria bertopeng mengambil sebuah pisau kecil dari saku jubahnya.
"Tidak. Jangan, kumohon!" rengek pria berambut pirang. Namun si pria bertopeng tengkorak tak perduli. Dia menjambak rambut remaja itu lalu menusukan pisau kematanya. Kedua mata remaja itu dicongkel lalu dibuang. Remaja itu berteriak ngeri. Pria bertopeng pun menarik lidahnya lalu mengoyaknya dengan pisau. Setelah itu menusukan pisau itu ke pipi kanan dan kirinya sampai hancur. Si pria bertopeng mengambil sebuah palu lalu menghantamkan palu itu dengan keras kekepalanya. Kepala remaja itu hancur hingga mengeluarkan sebagian otaknya. Rambutnya kini tidak pirang lagi, namun merah.
Setelah kedua remaja itu tewas, pria bertopeng pun duduk lega dikursi. Dia membuka jubah dan topengnya. Ternyata dibalik topeng tengkorak itu bukanlah seorang pria, namun seorang wanita cantik bertubuh tinggi. Dia memakai alat pengubah suara hingga suaranya seperti seorang pria. Dia memfoto mayat kedua remaja itu dengan ponselnya lalu meng-uploadnya ke sosial medianya yang tentu saja palsu dan sulit dilacak. Wanita cantik ini ingin menebar teror agar tidak ada lagi orang jahat di negeri ini. Ketika dia berselancar di dunia maya, tidak sengaja dia melihat sebuah berita yang sangat heboh belakangan ini. Yaitu berita tentang seorang polisi muda yang berhasil menangkap salah satu pembunuh berantai paling ditakuti...

8 komentar:

Disqus Shortname

Comments system