Kemana Roh Hewan Setelah Mati? Kita Bahas Dalam Berbagai Sudut Pandang Agama

Sesuai judul, kemana roh hewan ketika mereka sudah mati? well, jujur ini adalah pertanyaan yang sangat membuat Admin Dark bingung beberapa waktu kemarin. Nah kali ini kita akan membahas hal ini dalam berbagai sudut pandang Agama, setelah Admin Dark mencari info dari berbagai pelosok alam semesta *lebay lu ceking*
dan kenapa pula gambar pembukanya adalah Wallpaper dari animasi Zootopia? karna aku suka semua animasi keluaran Disney/Pixar, okay, don't judge.
Kembali ke pokok pembahasan, kemana roh hewan setelah mati?
kita bahas dulu dari sudut pandang Agama ku, Islam.

Dalam Islam, ada beberapa binatang yang dikatakan berada di Surga, yakni anjing Ashabul kahfi, dan onta Nabi Sholeh. Ada juga hewan lain yang ada di surga berdasarkan dalil shahih. Ada burung (liat (QS. Al Waqi’ah: 56).

Sapi jantan. Mari kita lihat hadits yang diriwayatkan dari Tsauban ini,
”Aku berdiri disisi Rasulullah saw kemudian datang seorang alim dari Yahudi dan berkata,
”Assalamu alaika wahai Muhammad.’ kemudian aku mendorongnya dengan satu dorongan karena seakan-akan ia ingin berkelahi. Dia berkata, ’Apa makanan mereka (penduduk surga) nanti? Rasulullah menjawab, ’Akan disembelihkan bagi mereka sapi jantan surga dan mereka makan dari semua bagiannya.“ (HR. Muslim).

Kambing. Karna ada Hadits dari Abu Hurairah. Dia berkata,
”Rasulullah saw bersabda, ’Shalatlah kalian di kandang kambing dan bersihkanlah tanahnya karena ia adalah binatang surga.” (HR. Baihaqi dan telah dishahihkan oleh al Albani dalam kitab Shohiul Jami).

Onta. Ada Hadits dari Abi Ayyub, dia berkata, Nabi saw bersabda,
”Sesungguhnya penduduk surga saling berkunjung dengan mengendarai onta putih yang bagaikan yaqut (batu mulia). Tidak ada di surga sesuatupun dari binatang ternak kecuali onta dan burung.” (HR. Thabrani).

selama Admin dark mencari informasi tentang, kemana roh hewan setelah mati dalam Islam, memang gak ada keterangan baik dalam Al-qur’an atau Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ada keterangan tapi riwayatnya dilemahkan oleh para ulama sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-‘Uqaily di kitabnya, Ad-DhU’afaa dengan lafadz: “Ajal Hewan-hewan keseluruhan baik dari kutu, serangga, belalang, kuda, bighal dan sapi dan sebagainya yaitu selama mereka bertasbih dan jika tasbihnya telah terputus maka Allah yang mencabut nyawanya dan bukanlah malaikat maut.” (ini hadits palsu guys, silsilah haditsnya dhaif/lemah). Maka karna ini sebagian ulama, bukan jumhur ulama ya, berkata,
“Sesungguhnya yang mencabut nyawa seluruh makhluk adalah malaikat maut, dan sebagian yang lain menyebutkan bahwa ia mati dengan sendirinya.” (At-Tadzkirah, Al-Qurthuby, hal. 75, Al-Fawakih Ad-Dawany). Bahkan Syekh Al-Utsaimin menganggap kalau pertanyaan yang macam ini adalah Takalluf‘ (memberatkan diri).


Menurut pendapat Agama Kristen juga sama, Alkitab gak memberi penjelasan yang mendetail apakah hewan masuk surga atau tidak. Tapi kalau melihat isi dari Pengkhotbah 3:18-21 (silahkan kalian cari dan baca sendiri), nasib hewan gak jauh beda dengan yang dialami manusia. Inti dari khotbah itu
binatang juga punya roh seperti manusia. Memang ada ajaran yang berkembang yang mengatakan jiwa adalah elemen hakiki dari kehidupan binatang dan roh adalah elemen yang menghubungkan manusia dengan Tuhan. Maka binatang tidak mempunyai roh hanya mempunyai jiwa. Tapi kalau diteliti lebih dalam, maka gak demikian, karena baik ‘jiwa’ ataupun ‘roh’ digunakan untuk binatang. Alasannya:
a. Digunakan kata ‘jiwa’ (Psuche), misalnya dalam Wah 16:3 yang terjemahan hurufiahnya berbunyi: ‘every soul of life’ (= setiap jiwa kehidupan).
b. Digunakan kata ‘roh’ (Ruach), misalnya dalam:
Pengkhotbah 3:21 (KJV/RSV/NIV/NASB): ‘the spirit of the animal’ (= roh binatang).


Dalam ajaran Agama Buddha, ada 31 alam kehidupan. Tujuan hidup umat Buddha adalah mencapai Nirvana (surga dalam kepercayaan mereka) di mana manusia gak terlahir kembali di 31 alam kehidupan tersebut. Sementara itu, hewan bisa berenkarnasi menjadi manusia jika perilakunya baik ketika terlahir di alam manusia. Namun jika hewan tersebut masih berperilaku buruk, mereka akan terlahir kembali menjadi hewan pascakematian. Intinya, hewan bisa berenkarnasi dalam kepercayaan Agama Buddha. Simpel kan? :v jadi Admin Dark gak perlu jelasin panjang lebar.


Kita semua tahu kalau Hindu adalah agama yang sangat menghormati hewan. Bahkan, salah satu dewa dalam agama ini berbentuk setengah manusia dan setengah gajah bernama Ganesha. Sama seperti Buddha, Hindu juga percaya kalau hewan yang udah mati akan hidup lagi karena mengalami proses reinkarnasi.
"Setiap hewan memiliki jiwa. Setiap makhluk hidup melalui berbagi bentuk kehidupan, yaitu kehidupan serangga, kehidupan tanaman dan kehidupan binatang," tertulis di web lord-krishna.com


Lalu bagaimana dengan kita, manusia sendiri? pertanyaan ini cukup mudah dijawab kalau kalian faham tentang Agama kalian sendiri, terlebih lagi dalam Islam. Dalam Islam sudah dijelaskan sangat mendetail soal ini. Agama-agama dalam kelompok Abrahamik/samawi/Agama langit (Islam, Kristen dan Yahudi) mengelompokan roh orang mati berdasarkan keyakinannya bukan karena perbuatannya. Perbuatan seseorang gak menentukan di surga atau neraka tempat roh orang yang mati tadi. Sekalipun perbuatan buruk atau penuh dosa sepanjang dia menganut agama itu akan masuk surga. Sekalipun perbuatan seorang manusia baik, tetapi kalau beragama lain akan masuk neraka. Dalam Islam, kristen dan Yahudi memang begini, kita jangan mengelak ya.
Sedang menurut Agama Ardhi atau Agama bumi (Buddha, Hindu dan Konghuchu) orang masuk surga, neraka atau moksah sekalipun adalah karena perbuatannya sendiri. Kalau roh seseorang semasa hidup di bumi berkelakuan baik maka dia akan masuk surga dan begitu juga sebaliknya yang berbuat jahat atau kebanyakan berbuat jahat, akan masuk neraka. Hal ini tidak terpengaruh oleh keyakinannya apakah Hindu atau Non Hindu.