Sabtu, 08 Oktober 2016
A Good Little Demon Part 3: Barkh (2)
Part 3: Barkh (2)
Si iblis kecil terbang dengan wajah marah kearah manusia-manusia yang membawa kandang besi itu. Para manusia itu pun terkejut, "Iblis!" teriak mereka. Gerombolan manusia itu mengeluarkan senjata masing-masing. Ada yang mengeluarkan pedang, gada, bahkan panah. Si iblis kecil mengepakan sayapnya hingga angin besar menyambar salah satu manusia. Manusia itu pun mencelat sepanjang 5 meter. Tidak mati, hanya tak sadarkan diri sementara tulangnya patah. Manusia pemanah melesatkan anak panahnya tepat di dada si iblis kecil, namun kulit makhluk ini sekeras besi. Anak panah itu hancur. Iblis kecil pun turun ketanah dan mendekati mereka. Ketika disandingkan, ternyata ukuran iblis kecil ini sama dengan ukuran manusia dewasa. Tiga orang manusia dengan pedang maju dan menyerang si iblis kecil dengan pedang mereka yang sangat tajam. Namun tusukan, tebasan, dan sabetan pedang mereka sama sekali tidak berhasil sedikitpun melukai iblis kecil. Si iblis kecil menghirup dalam-dalam dari hidungnya lalu menyemburkan api ke bagian kaki orang-orang itu hingga sepatu kulit mereka terbakar. Manusia-manusia itu melompat kesana-kemari berusaha memadamkan api tersebut dari kaki mereka. Si siluman air tertawa cekikikan dari balik kandang besi yang mengurungnya.
"Pergi!" si iblis kecil berteriak seraya menunjukan wajah seramnya yang dibuat-buat lebih seram lagi. Dia juga mengancam dengan memamerkan cakar tajam dari tangannya yang kecil namun berotot. Manusia-manusia itu menjatuhkan pedang lalu lari terbirit-birit meninggalkan kuda, banteng dan salah satu teman mereka. Manusia terakhir yang bertubuh paling besar. Memiliki gada besar yang dapat merubuhkan pohon sekalipun. Wajahnya juga sangar dengan kumis lebatnya. "Hei iblis, jangan harap aku takut padamu. Heyaaahh!" dia menyerang dengan gadanya. "Brukk!" gada itu menghantam perut si iblis kecil hingga makhluk hijau itu terjatuh. Ternyata orang itu memiliki kekuatan. Dia mengangkat gadanya setinggi kepala lalu menggantamkannya ke iblis kecil yang tengah telentang akibat serangan tadi. Untung saja si iblis kecil berhasil menghindar hingga gada itu hanya menghancurkan tanah. Gempa tercipta akibat hantaman gada itu. Tanah berpasir itu lalu retak membuat lubang besar.
"Aku tidak ingin menyakitimu. Pergilah." ucap si iblis kecil. Namun si manusia berkumis dengan penutup kepala khas orang arab tidak perduli. Dia membaca mantra-mantra lalu tidak lama kemudian gadanya berubah menjadi lebih besar dan bercahaya kemerahan. Kemudian menyerang si iblis kecil dengan beringas. "Hei hentikan. Kumohon." si iblis terus menghindar dari serangan itu semampunya. Namun si manusia berkumis terus menyerangnya tanpa ampun. Si iblis kecil pun hilang kesabaran, dia menangkap gada besar itu dengan tangannya lalu mencampakkan gada itu. Dia mendekati si manusia berkumis dengan wajah kesal. Membuka sedikit mulutnya hingga giginya yang runcing dan kecil menonjol. "Iblis hina. Kau hanyalah iblis rendahan. Lucifer jauh lebih kuat darimu! kami adalah penyembah Lucifer!" si manusia berkumis bersiul dengan kencang. Semakin kencang. Iblis hijau pun kebingungan. Lalu gada yang tadi dibuang bergerak-gerak sendiri, terbang lalu mengerluarkan cahaya terang. Dan, "Duaarr!" gada itu meledak dan berubah menjadi sesosok monster raksasa berkepala botak dan badannya sangat gemuk dan berotot. Seluruh tubuhnya tercipta dari besi yang kokoh.
"Hehehe... Kau akan menyesal karna telah melawan penyembah Lucifer. Kami diberi kekuatan olehnya." si iblis kecil menusuk kepala si manusia berkumis dengan kuku telunjuknya hingga menembus kebelakang kepalanya. Darah pun mengalir, mata orang itu melotot. Nyawanya pun lalu hilang. Sedangkan si monster yang muncul dari gada berlari kearah iblis kecil. Suara kakinya berdentum keras ditanah, dan membuatnya bergoyang. Tinggi monster itu kira-kira 3 meter. Dia melayangkan pukulan, begitu juga si iblis kecil. Setelah terlebih dahulu dia mengumpulkan api ditangannya. "Braaakkk!" suara menggelegar ketika kedua sosok ini beradu pukulan. Tangan si monster besi meleleh. Dia memperhatikan terus ketika tangannya perlahan mengalir seperti lilin. Si iblis kecil dikelilingi api merah dan biru, wajahnya dingin menatap si monster biru. Dia mengeluarkan kumpulan besar api dari tangannya lalu menyerang si monster besi. Monster itu pun meleleh. Meleleh seperti lilin yang habis dimakan api.
Si iblis kecil mendekati siluman air. Siluman air tersenyum padanya namun iblis kecil terus memasang wajah dingin, "pergilah. Kurunganmu sudah kulepas." ucap si iblis kecil. Dia mengepakkan sayap berniat meninggalkan siluman air.
"Hei tunggu." si siluman air berusaha menghentikan iblis kecil. Rambutnya yang hitam berkilau diterpa mentari, lalu bergelombang karna tertiup angin.
"Apa? kau sudah bebas. Pergilah!"
"Tidak. Tunggu. Aku tidak bisa berjalan di daratan. Aku akan mati bila kau tinggalkan disini. Kumohon tolong aku." mata si siluman air berwajah cantik ini berkaca-kaca.
"Baiklah. Apa yang harus kulakukan?" iblis kecil kembali terbang rendah lalu mendekati si siluman air.
"Angkat aku kembali kerumahku. Di laut merah."
iblis kecil pun bersedia karna dia memang senang menolong makhluk lain.
"Aku Narma. Kau siapa?"
tanya siluman air pada iblis hijau.
"Aku Barkh. Aku satu-satunya iblis yang selamat." si iblis kecil melihat ada yang aneh ditubuh siluman air,
"Hei, apa itu yang ada di dada mu? kenapa besar seperti itu?"
"Ini adalah dada. Aku juga tidak tahu kenapa bisa ada. Hanya duyung wanita yang memilikinya, sementara duyung pria tidak. Hihihihi.."
"Kenapa aku tidak punya?"
"Mungkin karna kau juga pria."
"Begitu ya. Baiklah aku akan menggendongmu kembali kerumah."
si iblis kecil kemudian menggendong siluman air dengan tangannya. Sementara siluman air memegang erat leher iblis kecil. Mereka lalu terbang dengan cepat dari situ.
Sementara dari kejauhan, sesosok makhluk sedang mengawasi mereka. Dia terlihat geram begitu melihat manusia berkumis tewas...
Diposting oleh
Darkprince1708@gmail.com
di
19.28
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Cerbung Dan Cerpen Horor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lanjutkan
BalasHapus