Nah, mungkin kita terkadang
tidak percaya dengan mahluk-mahluk seperti itu. Tapi kenyataannya
memang mahluk itu mungkin pernah ada, sehingga dapat di gambarkan dan
diceritakan secara turun temurun kepada masyarakat khususnya indonesia.
Inilah beberapa gambaran mahluk mitologi yang pernah ada di
Indonesia :
1. Orang Pendek
Orang Pendek adalah hewan
kriptid asal Pulau Sumatera dan Telah dikenal Sejak 100 Tahun lalu oleh
penghuni Hutan, penduduk, kolonis belanda dan ilmuwan. Penelitian
menyebutkan bahwa Orang pendek adalah primata BERJALAN Yang memiliki
Sekitar 80 cm dan 150 cm.
Makhluk
Mitologi ini sering dijadikan simbol Dalam kerajaan2 jaman dulu seperti
Mulawarman, dan di Cungkup Sunan Prapen. Lembuswana adalah hewan
berbentuk gajah dengan Kepala Yang menggunakan Mahkota Yang memiliki
sepasang Sayap dan di keempat kakinya terdapat Cula / Taji (red :
seperti ayam). Masih MENURUT Mitos penduduk Sekitar Sungai Mahakam,
Lembuswana adalah penguasa Sungai Mahakam Yang Tinggal dan bernaung di
Dasar Sungai Mahakam.
3. Orang Bati
Orang Bati adalah
Legenda hewan Yang berada di Pulau Seram. Hewan ini memiliki Tubuh
seperti Manusia dan bersayap seperti Kelelawar. Diceritakan bahwa dia
Tinggal di gunung Kairatu dan suka menculik anak kecil UNTUK disantap.
Di pulau Seram , kepulauan Maluku, di katakan hidup sebuah mahluk yang membingungkan dan menakutkan. Di kenal sebagai orang bati atau manusia bersayap, mahluk yang menyerupai kera besar dengan sayap mirip kelelawar. Catatan sejarah dari misionaris kristen yang mengunjungi pulau ini abad ke 15 hingga 16 menceritakan bagaimana monster bersayap menteror dan menyerang des uraur di seram. Peduduk merasa takut, karena mahluk ini suka menculik anak kecil saat ia makan di malam hari.
Di pulau Seram , kepulauan Maluku, di katakan hidup sebuah mahluk yang membingungkan dan menakutkan. Di kenal sebagai orang bati atau manusia bersayap, mahluk yang menyerupai kera besar dengan sayap mirip kelelawar. Catatan sejarah dari misionaris kristen yang mengunjungi pulau ini abad ke 15 hingga 16 menceritakan bagaimana monster bersayap menteror dan menyerang des uraur di seram. Peduduk merasa takut, karena mahluk ini suka menculik anak kecil saat ia makan di malam hari.
Monster
ini juga dikatakan menyerang desa lain disekitarnya. Meneurut pribumi,
orang bati tinggal pada siang hari di gunung kairatu, sebuah gunug api
yang telah mati dengan jaringan gua dalam di pulau seram. Orang bati
memiliki tubuh seperti kera, lebih mirip manusia yang berdiri 4 hingga 5
kaki, dengn kulit merah di tubuhnya. Mahluk ini memiliki sayap hitam
besar dari kulit dan ekor panjang, dibandingkan dengan spesies
rhamphorhynchoid dari dinosaurus penerbang atau pterosaurs. Sebagian
laporan menjelaskan sayp dan ekor ditutupi bulu hitam tebal. Penduduk
desa sering mendengar orang bati datang dengan suara teriakannya,
seperti suara pterosaurus.
Salah satu yang paling disebutkan tentang orang bati adalah misionaris inggris Tyson Hughes, yng datang ke maluku untuk membantu penduduk desa memperbaiki sistem pertanian tahun 1987. Pertmanya ia skeptis mengenai orang bati dan kisah dari penduduk. Pada misi selama 18 bulan, hughes dan anggota tim lainnya mengakui bahwa kisah desa tentang orang bati adalah benar.
Mahluk yang dapat dibandingkan adadi asia tenggara dan pasifik, seperti vietnam dan filipina. Versi lain orang bati, disebut ahool di jawa, dinyatakan sebagai kelelawar raksasa. Deskripsi yang sama di filipina, dimana kelelawar raksasa ini di anggap bertanggung jawab atas kematian dari ternak di des. Pertama di anggap monyet terbang, versi orng bati ini dapat mungkin merupkan persilangan antara burung dan kelelawar, mungkin bhkan elang besar.
Mahluk terbang serupa telah dilihat di beberapa tempat di dunia. Dalam hal ini, mahluk ini bukn mamalia bukan pula berbentuk humanoid. Paleontologis, atau mereka yang mempelajari mahluk prasejarah, menemukan bahwa mahluk ini seperti dinosaurus terbang, sdehingga mereka lebih menggolongkannya pada reptilia atau aves ketimbang mamalia.
Kongomato dari Zambia di afrika tengah dikatakan sebagai hewan besar yang terbang dengan badan merah dan sayap kulit. Kongomato juga dilaporkan terlihat di Rhodesia, Angola, dan Congo. Di Papua New Guinea, mahluk ini dinamakan ropen, yang berarti setan terbang. Laporan dari pribumi mengklaim bahwa ropen juga memakan daging manusia.
Salah satu yang paling disebutkan tentang orang bati adalah misionaris inggris Tyson Hughes, yng datang ke maluku untuk membantu penduduk desa memperbaiki sistem pertanian tahun 1987. Pertmanya ia skeptis mengenai orang bati dan kisah dari penduduk. Pada misi selama 18 bulan, hughes dan anggota tim lainnya mengakui bahwa kisah desa tentang orang bati adalah benar.
Mahluk yang dapat dibandingkan adadi asia tenggara dan pasifik, seperti vietnam dan filipina. Versi lain orang bati, disebut ahool di jawa, dinyatakan sebagai kelelawar raksasa. Deskripsi yang sama di filipina, dimana kelelawar raksasa ini di anggap bertanggung jawab atas kematian dari ternak di des. Pertama di anggap monyet terbang, versi orng bati ini dapat mungkin merupkan persilangan antara burung dan kelelawar, mungkin bhkan elang besar.
Mahluk terbang serupa telah dilihat di beberapa tempat di dunia. Dalam hal ini, mahluk ini bukn mamalia bukan pula berbentuk humanoid. Paleontologis, atau mereka yang mempelajari mahluk prasejarah, menemukan bahwa mahluk ini seperti dinosaurus terbang, sdehingga mereka lebih menggolongkannya pada reptilia atau aves ketimbang mamalia.
Kongomato dari Zambia di afrika tengah dikatakan sebagai hewan besar yang terbang dengan badan merah dan sayap kulit. Kongomato juga dilaporkan terlihat di Rhodesia, Angola, dan Congo. Di Papua New Guinea, mahluk ini dinamakan ropen, yang berarti setan terbang. Laporan dari pribumi mengklaim bahwa ropen juga memakan daging manusia.
4. Garuda
Garuda adalah salah
satu dewa dalam agama Hindu dan Buddha. Ia merupakan wahana Dewa Wisnu,
salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu.
Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah. Paruh
dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya
besar sehingga dapat menghalangi matahari.
5. Ahool
Ahool adalah hewan seperti kelelawar raksasa atau beberapa menyebutkan
seekor Pterodactil yang tinggal di hutan di Pulau Jawa. Beberapa
informasi mengatakan bahwa Ahool memiliki panjang sayap sekitar 3 meter.
Pertama kali dijelaskan bahwa ia terlihat di gunung Salak.
6. Veo
Veo adalah hewan kriptid asal pulau Rinca dan digambarkan oleh Carl
Shuker dalam buku The Beasts That Hide from Man : Seeking the World's
Last Undiscovered Animals mirip Teringgiling tapi ukurannya sebesar
kuda.
7. Ebu Gogo
Ebu Gogo adalah makhluk seperti
manusia yang muncul pada mitologi penduduk pulau Flores, Indonesia, yang
memiliki bentuk yang mirip dengan leprechaun atau peri. "Orang kecil"
tersebut dikatakan memiliki tinggi satu meter, ditutupi rambut,
periuk-berperut, dan dengan telinga yang menjulur. Mereka berjalan agak
kikuk dan sering "berbisik" yang dikatakan sebagai bahasa mereka.
Penduduk pulau juga berkata bahwa Ebu Gogo dapat mengulangi apa yang
mereka katakan.
8. Warak Ngendog
Warak Ngendog adalah
hewan mitos yang digambarkan seekor badak membawa telur di punggungnya.
Bagian-bagian tubuhnya terdiri dari Naga (Cina), Buraq (Arab) dan
Kambing (Jawa). Biasanya dijadikan maskot dalam acara Dugderan yang
dilaksanakan beberapa hari sebelum bulan puasa.
0 komentar:
Posting Komentar